Medan (Pewarta.co)-Pelaku bom masuk Polrestabes Medan membaur dengan masyarakat setelah sebelumnya sempat diperiksa dan keluar dari Mapolrestabes Medan.
Hal itu dikatakan Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Khusin Dwihananto saat hendak meninggalkan Polrestabes Medan, Jalan HM Said No. 1 Medan, Rabu, (13/11/2019).
Orang nomor dua di Mapolda Sumut ini mengatkan pihaknya sudah melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) bersama pihak labfor, INAFIS dan Jibom.
“Jadi saat pelaku masuk ke Polrestabes Medan mengenakan jaket salah satu ojol (Ojek Online). Namun apakah dia bekerja di ojol, masih kita selidiki juga,” katanya.
Diungkapkan Mardiaz , pelaku berinisial RMN sempat dijegat di pos jaga dan diperiksa tasnya dan kemudian pelaku langsung keluar.
“Dan masuk lagi dengan cara berbaur dengan masyarakat yang hendak mengurus SKCK,” ungkapnya.
Selain itu, mantan Kapolrestabes Medan ini menerangkan, kejadian bom bunuh diri tersebut terjadi sekitar pukul 08.35 WIB di mana seorang pelaku meninggal dunia di tempat.
“Identitas pelaku sudah diketahui dan kita sedang melakukan pengembangan. Mengenai apakah pelaku masuk dalam jaringan ISIS atau JAD, hal itu masih didalami,” ujar Brigjen Pol Mardiaz.
Disebutkan Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1993 ini, pascateror bom di Mapolrestabes Medan, pihaknya telah melakukan penggeledahan di dua lokasi terpisah.
“Kita menggeledah rumah keluarga tersangka dan melakukan pengamanan dalam arti meminta keterangan kepada pihak keluarganya,” sebutnya seraya mengatakan menemukan besi-besi dan paku ukuran besar dan kecil saat melakukan olah TKP.
Kendati demikian, kata Wakapolda Sumut, informasi lebih lanjut akan disampaikan.
Namun, sebut Mardiaz, mengenai apakah pelaku seorang mahasiswa, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke Disdukcapil dan status pelaku masih mahasiswa.
“Namun belum bisa kita pastikan mahasiswa mana. Makanya kita minta waktu untuk memastikannya,” sebutnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada setiap Polres dan Polsek jajaran Polda Sumut untuk meningkatkan keamanan.
“Sesuai data yang kita terima, ada enam orang korban, empat personel polisi dan satu PHL serta satu sipil mengalami luka ringan,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, mantan Kapolres Mandailing Natal ini mengimbau kepada masyarakat, pihaknya mengutuk keras kejadian ini dan masyarakat tidak perlu takut aktivitas tetap dilakukan.
“Kita mengimbau masyarakat untuk tidak takut dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa,” imbaunya.
Sedangkan untuk pelayanan publik kata Mardiaz untuk saat ini tetap berjalan di Mapolrestabes Medan.
“Pelayanan publik di Polrestabes Medan juga sudah dilaksanakan kembali,” pungkasnya. (rks)