Medan (Pewarta.co)-Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Paulus Waterpauw perintahkan jajarannya untuk menindak tegas para pelaku kejahatan jalanan.
Penegasan tersebut disampaikan Kapolda menyikapi aksi kejahatan jalanan yang kembali marak belakangan ini.
Untuk itu, orang nomor satu di Mapolda Sumut ini mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk memberikan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku begal.
“Tidak ada toleransi untuk kelompok ini. Jadi kita akan tindak tegas terukur. Jadi nanti jangan salahkan Paulus,” tegasnya menjawab sejumlah wartawan, Jumat (20/7/2018).
Lanjut dijelaskan Waterpauw, memang selama ini, pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) konsentrasi kepolisian terbelah antara menjaga keamanan dan proses Pilkada.
“Artinya selama ini kami sibuk dengan pemilu. Tapi kini kita harus fokus kepada keamanan dan menindak para pelaku kejahatan jalanan,” jelas Alumnus Akpol Tahun 1987 ini.
Paulus mengakui, selama kurun waktu sebulan ini dia memonitor ada dua kasus kejadian kejahatan jalanan di kota Medan.
“Kalau yang anak kecil itu jelas hoaks. Karena itu kecelakaan murni dan itu sudah diakui oleh ibu korban. Tetapi yang saya monitor sebulan ini ada dua kasus. Artinya ini memberikan sounding kepada kami pihak kepolisian untuk tidak ragu-ragu menindak pelaku,” tegas mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Mabes Polri ini.
Informasi sebelumnya, kasus begal yang merenggut nyawa telah terjadi di kota Medan. Korbannya adalah Loei Wie Loen (66) seorang pedagang mie pangsit yang tewas dibegal di Jalan Madong Lubis, Medan, Rabu (18/7/2018) saat berangkat dari kediamannya di Jalan Sei Deli, Medan untuk berjualan.
Peristiwa perampokan terhadap Loei Wie Loen terjadi, sebelum polisi datang pada pukul 05.45 WIB.
Nyawa Loei Wie Loen melayang karena luka pada bagian kepala.
Diduga korban dipukul pelaku menggunakan balok kayu hingga terkapar di jalan.
Pada kejadian tersebut pelaku membawa kabur sepeda motor Honda Supra plat BK 2902 KM dan uang milik korban.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Murni Teguh, namun nayawanya tidak dapat ditolong.
Hal senada juga sebelumnya telah disampaikan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian.
Orang nomor satu di Polri ini menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk tidak mentolelir segala bentuk tindak kejahatan jalanan, begal, jambret dan rampok.
Tito pun menyatakan tidak segan-segan untuk mencopot para Kapolres, yang dianggap tidak dapat melaksanakan instruksinya. (rks)