Asahan (Pewarta.co)-Petugas Satreskrim Polres Asahan menembak 4 warga Kota Medan pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) modus ganjal slot.
Keempatnya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas pada bagian kaki karena melawan petugas ketika hendak melarikan diri saat akan dibekuk.
Informasi dihimpun di Mapolres Asahan, Kamis, (17/1/2019) menyebutkan, empat tersangka yang dimaksud ialah Saparudin (42) warga jalan Brigjen Katamso Medan, Efendi Syahputra (24) warga Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung, Abdi Putra (32) warga jalan Letda Sujono Kecamatan Medan Tembung dan Bob Zulfikar (32) warga Perumnas Mandala.
Sebelum ditangkap dan ditembak, komplotan ini melakukan aksinya pada hari Rabu, 16 Januari 2019 di mesin ATM di kawasan supermarket Desa Aek Loba, Kabupaten Asahan.
Seorang tersangka terlebih dahulu masuk ke bilik ATM untuk mengganjal slot (tempat memasukkan kartu ATM).
Kemudian warga yang hendak mengambil uang dari mesin ATM mengalami kesulitan.
Kemudian tersangka lain yang berpura-pura menjadi teknisi datang dan menawarkan bantuan untuk membantu, dan menyuruh korban memasukkan PIN (Personal Identification Number) ATM agar bisa bertransaksi.
Namun kartu ATM milik korban tersangkut sehingga korban melapor ke kantor BRI Aek Loba dan terkejut melihat saldo di rekeningnya sudah terkuras sebanyak 2 juta rupiah.
Korban yang merasa dirugikan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pulau Raja Polres Asahan.
Petugas Kepolisian yang menerima laporan, langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengantongi identitas para pelaku.
Komplotan pembobol kartu ATM dengan modus mengganjal slot kartu ini dibekuk petugas unit Jatanras Polres Asahan dibantu personil Sat Reskrim Polres Labuhanbatu, saat berada di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Usai ditembak, keempat pelaku kemudian dibawa ke RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kota Kisaran untuk mendapat perawatan medis.
Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK MH mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, komplotan ini sudah beraksi di berbagai kota di Sumatera Utara.
“Untuk wilayah kabupaten Asahan, mereka melakukan aksinya di kawasan kota Kisaran, Simpang Empat, dan Aek Ledong. Sedangkan kota lainnya yakni Medan, Tebingtinggi, Serdangbedagai, dan kemungkinan juga sudah beraksi di Labuhanbatu karena mereka kita tangkap di sana,” kata AKBP Faisal didampingi Kasat Reskrim, AKP Ricky Pripurna Atmaja dan Kanit Jatanras Ipda Khomaini.
Lebih lanjut dijelaskan mantan Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut ini, dari para tersangka disita barang bukti kartu ATM sebanyak 31 lembar, 4 unit handphone, uang tunai tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah, 1 pack tusuk gigi, serta 1 unit Toyota Calya pelat BK 1991 FB yang digunakan untuk melakukan aksinya.
Warga jangan Gampang Percaya
Guna mengantisipasi hal seperti di atas kembali terulang, Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada orang yang menawarkan bantuan atau mengaku sebagai teknisi. “Jika ada kendala saat bertransaksi di mesin ATM, segera lapor dengan mendatangi kantor Bank terdekat. Jangan percaya dengan tawaran bantuan orang yang tidak dikenal, apalagi sampai meminta nomor PIN,”, imbau Alumnus Akpol Tahun 1999 ini.
Selain itu, mantan Kapolres Nias Selatan ini menegaskan kepada para pelaku kejahatan agar tidak melakukan tindakan kriminal di wilayah hukumnya.
“Jangan coba-coba melakukan tindak pidana di Kabupaten Asahan, pasti akan kami kejar dan diberi tindakan tegas,” tegas orang nomor satu di Mapolres Asahan ini. (rks)