Medan (pewarta.co) – Standard Chartered Bank meluncurkan dua layanan nasabah Priority Banking dalam melakukan investasi, yakni Online Mutual Funds dan SmartGoals.
“Layanan ini diluncurkan untuk memudahkan dan membantu nasabah Priority Banking Standard Chartered Bank dalam melakukan transaksi reksadana secara online melalui SC Mobile atau iBanking,” ungkap Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer, Standard Chartered Bank Indonesia kepada wartawan di Medan, Senin (25/2/2019).
Dia berbicara didampingi Aldian Taloputra, Chief Economist, Standard Chartered Bank Indonesia dan Bambang Simarno, Managing Director & Head Wealth Management, Standard Chartered Bank Indonesia, serta Diana Mudadalam, Country Head of Corporate Affairs Standard Chartered Bank.
Dijelaskannya, SC Mobile dan iBanking adalah dua layanan digital yang otomatis dimiliki oleh setiap nasabah Standard Chartered Bank.
“Dengan layanan Online Mutual Funds nasabah akan dimudahkan dalam melakukan transaksi reksa dana, seperti pembelian, pengalihan dan pencairan secara online,” kata Rino.
Sedangkan SmartGoals merupakan layanan yang pertama kali ada di Indonesia yang menggabungkan perencanaan finansial sederhana dengan strategi alokasi investasi yang disesuaikan kemampuan keuangan dan profil investasi masing-masing nasabah Standard Chartered Bank. Selain itu juga memudahkan nasabah untuk berinvestasi secara rutin dan juga tetap dapat mengikuti perkembangan nilai investasinya secara online.
Dua layanan baru berbasis digital itu diluncurkan bersama satu produk proteksi yaitu NewTravelPro dalam rangkaian seminar keuangan tahunan Wealth on Wealth (WoW) ke-15 di Hotel JW Marriott.
NewTravelPro yakni produk asuransi untuk perjalanan, bisnis dan liburan para nasabah ke seluruh dunia,
Seminar keuangan bertema Unlocking Opportunities Amid Global Uncertainties itu dihadiri oleh ratusan nasabah Priority Banking Standard Chartered Bank dan juga telah digelar di tiga kota lainnya seperti Bandung, Jakarta, dan Surabaya.
Rino mengatakan penyelenggaraan seminar WoW ini menandai tahun ke-15 komitmen bank yang secara konsisten berbagi pandangan bagi nasabah untuk memandu mereka dalam berinvestasi seiring dengan dinamika pasar finansial global yang juga membawa pengaruh terhadap situasi ekonomi nasional.
“Apalagi tahun ini tahun yang menarik dimana keputusan finansial dan berinvestasi akan dipengaruhi nuansa politik. Namun kami optimis pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap terjaga didorong oleh fundamental ekonomi yang kuat serta peningkatan daya beli rumah tangga dan pemulihan sektor investasi swasta,” tuturnya.
Rino melihat nasabah lebih optimis di tahun politik ini daripada tahun-tahun sebelumnya.
Sementara itu, Bambang Simarno, Managing Director & Head, Wealth Management menuturkan, kedua layanan terbaru yang diluncurkan itu sebagai bentuk komitmen Standard Chartered Bank untuk senantiasa berinovasi dalam memudahkan nasabahnya melakukan transaksi dan mengatur kebutuhan finansial mereka.
Melalui peluncuran dua layanan baru ini, sebut Bambang, pihaknya menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah Priority Banking sebesar 15-20% hingga akhir tahun ini.
Disebutkannya, reksadana baru mulai dipasarkan pada 2003 dan 2004. “Saat itulah WoW pertama kali pasarkan reksadana,” ujarnya seraya menyebutkan jumlah reksadana di Indonesia ada sekira 2.000 varian.
Menurutnya, yang membedakan reksadana Standard Chartered Bank dengan yang ada di pasar adalah pihaknya selalu menganalisa dan mereview mana reksadana yang mengela dananya lebih bisa memberikan kinerja atau performa yang sesuai dengan profil resiko.
Sedangkan Aldian Taloputra, Chief Economist, Standard Chartered Bank Indonesia berharap tahun ini investasi semakin luas meski akan ada kenaikan harga BBM di paruh tahun kedua. Dia juga mengungkapkan, rupiah diperkirakan akan menguat di kuartal pertama, dan perlahan-lahan melemah di akhir tahun dengan range sekira Rp14 ribu.
Sementara Diana Mudadalam, Country Head of Corporate Affairs Standard Chartered Bank, mengakui meskipun diperkirakan perkembangan dunia perekonomian mengalami perlambatan, tapi Standard Chartered Bank optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 tetap terjaga.
“Hal ini ditandai dengan peluncuran dua layanan baru berbasis digital Standard Chartered Bank itu,” kata Diana. (gusti/red)