Medan (Pewarta.co)-Pada bulan Juni 2020, Medan tercatat deflasi 0,09 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,03 pada Mei 2020 menjadi 102,94 pada Juni 2020.
“Komoditas utama penyumbang deflasi selama Juni 2020 di Medan antara lain ikan dencis, bawang merah, bawang putih, angkutan udara, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi melalui live streaming, Rabu (1/7/2020).
Dijelaskannya, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,14 persen; kelompok transportasi sebesar 0,19 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37
persen.
“Sementara kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga inflasi 0,05 persen, sedangkan kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks,” ujarnya.
Suhaimi memaparkan, pada Juni 2020, tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara deflasi yaitu Pematangsiantar sebesar 0,13 persen; Medan sebesar 0,09 persen; Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen.
Dua kota lainnya inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,13 persen; dan Gunung Sitoli sebesar 0,22 persen.
“Dengan demikian gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Juni 2020 deflasi 0,07 persen,” ujarnya.
Diungkapkannya, andil utama yang membuat deflasi antara lain komoditi bawang merah dan bawang putih. Sedangkan andil yang memicu inflasi dan terjadi di lima kota IHK di Sumut adalah komoditi daging ayam ras dan tomat.
Sedangkan di Indonesia, pada Juni 2020 dari 90 kota yang diamati Indeks Harga Konsumen (IHK), 76 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 1,33 persen dengan IHK sebesar 104,80 dan terendah di Makassar sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,51. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 0,34 persen dengan IHK sebesar 105,43 dan terendah di Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,38.
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 16 kota tercatat inflasi, tertinggi di Tembilahan sebesar 1,13 persen dengan IHK sebesar 105,86 dan terendah di Bandar Lampung sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 104,81. (gusti)