Medan (Pewarta.co) – Memantau data perdagangan saham setiap waktu menjadi aktivitas rutin bagi para investor aktif di pasar modal. Ini lantaran data-data tersebut dibutuhkan untuk para investor mengambil keputusan investasi.
Data-data aktivitas perdagangan di pasar modal juga dibutuhkan untuk lembaga-lembaga atau pihak-pihak yang membutuhkan analisis atau riset yang terkait dengan perkembangan pasar modal di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berlanjut mengembangkan produk yang dapat berkontribusi terhadap kemajuan pasar modal salah satunya dengan menyediakan Produk Layanan Data.
“Layanan Data merupakan upaya bursa untuk memberikan kemudahan bagi stakeholder pasar modal dalam mengakses informasi pasar modal yang menjadi salah satu valuable resources bagi perusahaan di era digital saat ini,” kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution, Rabu (8/2/2023).
Pintor memastikan data yang didapatkan langsung dari BEI, maka dapat dipastikan informasi tersebut dipercaya (trusted), comprehensive dan exclusive.
“Industri pasar modal saat ini menjadi salah satu industri yang sangat didukung oleh data,” ujarnya.
Disebutkannya, ada empat manfaat layanan data BEI. Pertama, digunakan sebagai sumber jasa informasi. Kedua, membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang pasar modal dan keuangan dalam meningkatkan layanannya dengan menggunakan data yang aktual dan andal.
Ketiga, data dapat menjadi sumber analisis bisnis. Keempat, semakin lengkap data penyedia jasa informasi untuk mengolah data, semakin berkembang juga layanan yang diberikan untuk publik.
Dalam memenuhi kebutuhan data pasar modal, Layanan Data BEI menyediakan pelbagai jenis produk mencakup IDX Market Data, IDX Index License, IDX Data Publication dan IDX Advertisement.
Produk IDX Market Data meliputi data perdagangan saham, obligasi dan derivatif yang bersifat real time, delay, dan end of day. Selain itu tersedia juga IDX Data Reference yaitu data pencatatan seperti Laporan Keuangan, Aksi Korporasi, dan Keterbukaan Informasi lainnya.
“BEI juga menyiapkan data indeks yang dikeluarkan oleh BEI untuk membuat produk investasi seperti ETF, Reksa Dana, maupun data lainnya yang ada sebagai benchmark,” kata Pintor
BEI juga menawarkan lisensi untuk perusahaan yang ingin menjadi Network Service Provider (NSP) untuk menyediakan konektivitas sistem BEI dengan sistem penerima layanan data BEI.
Sementara itu, IDX Data Publication berisi informasi terkait perdagangan saham, obligasi dan instrumen lainnya yang disajikan dalam bentuk statistik digital di website BEI.
Sedangkan produk IDX Advertisement dihadirkan agar perusahaan dapat memasarkan produk atau layanan perusahaan pada ruang iklan di Publikasi Statitistik BEI yang diterbitkan secara harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan.
Publikasi Statistik memuat data perdagangan, rasio keuangan, kinerja indeks saham, informasi mengenai Perusahaan Tercatat, serta data pencatatan saham, obligasi/sukuk, dan efek tercatat lain (HMETD, waran, waran terstruktur, ETF, DIRE, DINFRA, Derivatif).
Secara berkala BEI selalu melakukan revitalisasi tampilan data statistik agar lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh para pengguna. Salah satunya yaitu Publikasi IDX Company Fact Sheet yang berisi laporan komprehensif atas perusahaan tercatat pada indeks LQ45 yang diterbitkan setahun dua kali pada bulan Maret dan September dalam format PDF di website BEI.
Informasi yang terdapat pada IDX Company Fact Sheet meliputi profil perusahaan, sejarah perusahaan, ikhtisar saham, informasi transaksi berdasarkan tipe investor, informasi fundamental dan ESG, perbandingan industri sejenis, klasifikasi industri, keanggotan di indeks saham, informasi pembagian dividen, aksi korporasi, rangkuman kinerja dan transaksi saham, serta data laporan keuangan dan rasio.
Pintor berharap jasa dan layanan yang telah BEI berikan dapat mempercepat dan mempermudah penyaluran data pasar modal untuk berbagai kebutuhan publik.
“Semoga ini dapat menjadikan Layanan Data BEI sebagai pusat informasi kredibel yang dapat mengakselerasi perkembangan industri Pasar Modal Indonesia di kemudian hari,” harapnya. (gusti)