Asahan (Pewarta.co)-Manegemen PTPN 3 Hutapadang diduga tak peduli dengan hasil panen sawitnya.
Hal tersebut semakin nyata ketika Tandan Buah Segar (TBS) restan tampak teronggok atau tidak diangkut dari Afdeling 1.
Bahkan yang anehnya, tumpukan TBS tersebut tampak ditutupi oleh pelepah.
“Yang jadi pertanyaan, kenapa bisa buah TBS tersebut dibiarkan begitu saja di kawasan Afdeling 1 PTPN 3 Kebun Hutapadang tersebut, sehingga bisa menjadi restan karena tidak diangkat. Apakah pihak management PTPN 3 Kebun Hutapadang diduga mengetahuinya atau pura-pura tidak tau terkait persoalan tersebut,” ujar salah seorang aktivis di Kabupaten Asahan, Tumin, Senin (3/10/2022).
Dengan ditemukannya buah TBS restan ditutupi oleh pelepah tersebut, lanjut Tumin, Management PTPN 3 Kebun Hutapadang diduga tidak serius dalam melakukan pengawasan terhadap hasil panen.
“Permasalahan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dalam waktu dekat, saya bersama beberapa rekan lainnya akan menindaklanjuti temuan tersebut hingga ke Direksi PTPN 3 di Kota Medan,” tegasnya.
Dirinya berharap kepada Direksi PTPN 3 agar segera mengevaluasi kinerja management PTPN 3 Kebun Hutapadang tersebut.
“Karena diduga telah melakukan pembiaran terhadap hasil panen,” harapnya.
Sementara itu, Askep PTPN 3 Kebun Hutapadang, Robby enggan berkomentar banyak terkait persoalan tersebut.
“Sepertinya kita kebobolan tuh bang terkait persoalan ini. Sudahlah bang, macam tak berkawan saja,” jelasnya dari seberang telepon saat dikonfirmasi.
Terpisah, General Manager PTPN 3 Distrik Asahan, Hasanul Arifin mengungkapkan terimakasih atas informasi tersebut.
“Terimakasih infonya, segera saya tegor manajernya agar segera ditindaklanjuti,” tulisnya lewat pesan Aplikasi WhatsApp menjawab konfirmasi.
Sebagaimana diketahui, Management PTPN 3 terus memacu peningkatan produksi TBS, targetnya agar dapat menghasilkan rendemen minyak Crude Palm Oil (CPO) yang berkualitas/bermutu.
CPO yang berkualitas tentu tergantung cara pemanen TBS di lapangan, misalnya, dengan cepat mengangkut dari lokasi ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Termasuk ketatnya pengawasan Manager, Aska, Asisten serta mandor di lapangan.
Namun, yang terjadi di PTPN 3 Kebun Hutapadang Kabupaten Asahan malah sebaliknya. (ded)