Deliserdang (Pewarta.co)-Kerja sama Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Mark Dynamics Tbk dorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut).
Itu ditandai dalam hal transaksi gas bumi antara PGN dan PT Mark Dynamics Tbk.
Hal itu dikatakan Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi dalam kunjungan ke pabrik kedua PT Mark Dynamics Indonesia Tbk di Desa Dalu X A Tanjung Morawa, bersama awak media, Kamis (14/11/2019).
“Senang dan bangga kami bisa bekerjasama berkembang dengan Mark Dynamics,” ungkap Saeful didampingi Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh.
Menurut Saeful, pasokan gas yang diterima PT Mark Dynamics diharapkan meningkatnya kinerja perusahaan itu. Dalam arti, produksi cetakan sarung tangan karet berkembang pesat yang gilirannya ikut mendorong perekonomian Sumut.
Pasalnya, Mark Dynamics selain padat modal, juga padat karya yang merekrut banyak tenaga kerja. Cetakan sarung tangan ini memang butuh olesan tangan manusia, jadi handmade.
“Yang mempengaruhi daya saing banyak faktor seperti dari sisi tenaga kerja,” ungkapnya.
Saeful menyebut PGN telah mengaliri gas bumi ke Mark Dynamics setelah selesainya pembangunan Pipa Gas Bumi ke perusahaan itu sehingga gas nya sudah dapat digunakan untuk oprasional pabrik maka akan meningkatkan daya saing perusahaan tersebut.
Sedangkan pabrik pertama Mark Dynamics yang berada KIM Star Tanjung Morawa sudah duluan menggunakan gas bumi PGN. Kedua pabrik tersebut menggunakan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
“Ini membuktikan eksistensi PGN di tengah masyarakat, bahwa kita masih dipercaya masyarakat dan para pengusaha untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar sebagai solusi dalam menjawab segala tantangan yang ada di masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.
PT Mark Dynamics Indonesia Tbk merupakan pabrik yang memproduksi cetakan sarung tangan yang berbahan baku keramik.
“Nah, untuk bahan bakarnya menggunakan gas bumi di mana sebelumnya menggunakan bahan bakar lain,” jelasnya.
Peralihan penggunaan bahan bakar ini, dikarenakan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk sudah merasakan manfaatnya.
Mulai dari keamanan, efisien dan ramah lingkungan di pabrik yang pertama.
Saeful mengatakan untuk menyalurkan gas ke PT Mark Dynamick Tbk, pihaknya membangunan infrastruktur berupa jaringan pipa gas di sekitar Jalan Kualanamu Bypass Kecamatan Tanjungmorawa sepanjang 4.500 meter dalam waktu hampir 3 bulan.
Dengan selesainya pembangunan infrastruktur ini maka industri-industri yang ada di sekitar pipa jaringan gas ini dapat beralih menggunakan gas bumi.
Potensi gas bumi PGN sangat besar sekali. Kapasitas gas bumi PGN saat ini mencapai 40-an MMFCMD per hari, sedangkan yang terjual per hari masih 13,5 MMBTUD.
Gas bumi PGN berasal dari Pangkalan Susu, Belawan yang sumbernya dari sumur-sumur di Aceh.
Di Mark Dynamics, unuk tahap awal pabrik kedua ini akan memakai 66.000 m3 atau 2.588 MMBTU /bulan, akan naik bertahap sampai dengan 510.000 m3 atau 20.000 MMBTU /bulan.
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh menambahkan perusahaannya didirikan tahun.2002 dan mulai operasional tahun 2003.
Saat ini pabrik pertama menyerap tenaga kerja 1.000 orang lebih dan pabrik kedua sekira 150 orang. Mark Dynamics masuk bursa tahun 2017.
“Jadi pelanggan PGN sudah hampir 16 tahun,” kata Goh.
Menurut Goh, pihaknya memakai gas PGN karena pembakarannya yangya membutuhkan panas. Penting gas bumi untuk pembakaran sempurna.
Kini produksinya 98 persen diekspor diantaranya 60 persen ke Malaysia, sisanya ke Thailand, Vietnam dan ChinaTahun depan lebih meningkatkan pasar ke China mencapai 10-15 persen karena potensi sarung karet di negara Tirai Bambu itu makin besar.
Goh memaparkan pemakaian gas bumi PGN sekira 11.000 MMBTU per bulan.
Kalau operasionalnya penuh di dua pabrik ini bisa 18.000 MMBTU per bulan. (gusti)