Keerom (Pewarta.Co) – Dalam rangka menyemarakkan kegiatan keagamaan di perbatasan, Kopda Jaedi Prajurit Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 312/Kala Hitam mengenalkan dan mengajarkan rebana kepada anak-anak muslim di Kampung Wosley, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Minggu (20/09/2020)
Hal tersebut disampaikan Dankima Satgas Pamtas Yonif 312/KH Kapten Inf Puriadi Mardan dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua. Senin (21/09/2020).
Puriadi mengungkapkan Rebana adalah salah satu jenis musik tradisional yang banyak tersebar dan dapat ditemukan dengan mudah di tengah masyarakat Indonesia. Keberadaan alat musik rebana selalu dikaitkan dengan budaya Islam di kalangan masyarakat beragama Islam.
“Kesenian rebana merupakan merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang telah ada dan diwariskan sejak turun temurun, dimana keberadaannya perlu mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan kemudian dikembangkan serta dipertahankan kelestariannya, salah satu caranya adalah dengan mengenalkan kesenian rebana ini kepada generasi muda,” ucap Puriadi
Ditempat terpisah Kopda Jaedi mengatakan bahwa alat tabuh rebana ini disiapkan Satgas Pamtas Yonif 312/KH sebelum berangkat menuju Papua untuk melaksanakan pengamanan perbatasan, karena berdasarkan informasi di wilayah binaan Pos Kotis sebagian besar warganya beragama islam.
Kendala mengajar juga sering dirasakan Jaedi, terlebih memainkan gamelan harus kompak, ketika satu orang tidak fokus, maka suaranya pasti sumbang. ”Kemampuan siswa memang beda-beda, ada yang cepat menghafal ada pula yang lama, makanya saya selalu menekankan pada anak-anak untuk menjadi diri sendiri dan fokus dalam melakukan apa saja,” kata Jaedi.
“Semoga dengan kegiatan pelatihan Kesenian Rebana ini anak-anak bisa mengenal dan menyukai Kesenian Rebana, dengan dibiasakan cinta Rosul dengan melantunkan sholawat kepada Nabi yang diiringi dengan musik Rebana, sehingga dapat menjaga kelestarian kesenian Rebana,” tambah Jaedi (avid/red)