Merauke (pewarta.co) – Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa yang berada di bawah Komando Pelaksana Operasi Korem 174/ATW hadirkan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Musamus (Unmus) untuk mensosialisasikan pembuatan pestisida nabati dan pupuk organik kepada Aparat Kampung Kuler.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (10/9/2020).
Kegiatan sosialisasi yang dipimpin Dan SSK D Kapten Inf Rahmat Sofyan dilaksanakan di Pos Kuler Satgas Yonif 125/Simbisa yang berada di Kampung Kuler, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke.
“Usai sosialisasi, personel Satgas Pos Kuler bersama-sama dengan aparat kampung langsung melakukan praktek pembuatan pestisida nabati dan pupuk organik,” ujar Dansatgas.
“Selain itu, penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik juga lagsung diaplikasikan di kebun yang ada di Pos Kuler, sehingga akan lebih mudah dipahami,” sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan, sosialisasi pembuatan maupun penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik sangat besar manfaatnya, karena selain aman bagi manusia, lingkungan juga tidak tercemar.
“Mendorong penggunaan pestisida nabati dan pupuk organik kepada petani sangat penting untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam,” tandasnya.
Lion Elepore (21 th) mahasiswa Fakultas Pertanian Unmus menuturkan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pestisida nabati maupun pupuk organik ini sangat mudah diperoleh dengan biaya yang relatif murah.
“Semoga sosialisasi yang kami berikan dapat bermanfaat meningkatkan hasil panen warga yang aman untuk dikonsumsi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Kuler Maria Ndiken (42 th) mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Satgas atas inisiatifnya mengundang mahasiswa Unmus untuk memberikan sosialisasi tersebut.
“Melalui sosialisai ini, kami mendapat pengalaman baru dalam pembuatan pestisida nabati dan pupuk organik dengan bahan yang mudah didapat, biaya yang dibutuhkan untuk pembuatannya juga relatif murah. Pengalaman ini nantinya akan kami bagikan kepada masyarakat Kuler, “ tuturnya. (red)