Medan (pewarta.co) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut terus melaksanakan contact tracing atau penelusuran kontak yang agresif serta pemeriksaan laboratorium yang massif di beberapa kabupaten/kota di Sumut. Banyak ditemukan kasus positif dengan gejala yang minimal.
Akumulasi jumlah specimen yang sudah diperiksa adalah sebanyak 13.731 specimen. Dimana jumlah terbanyak terdapat pada Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.
“Inilah yang kemudian kita temukan kasus-kasus positif dengan gejala yang minimal. Bahkan tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Sehingga kita memberikan saran kepada bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri dengan tepat,” ujar relawan komunikasi GTPP Covid-19 Sumut Putri Mentari Sitangang pada live streaming youtube Humas Sumut, Rabu (8/7), di Media Center, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
GTPP Covid-19 Sumut pun kembali mengimbau pada masyarakat untuk mengurangi intensitas aktivitas sosial, karena banyak sekali orang tanpa gangguan, tanpa keluhan tetapi ternyata membawa virus. Untuk itu jangan ke luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
“Kita harus memastikan bahwa kita tidak akan tertular oleh penyakit ini, karena tidak ada satu pun yang bisa menjamin bahwa aktivitas kita aman dari kemungkinan tertular Covid-19,” katanya.
Kemudian lakukan kegiatan secepat mungkin di luar rumah dengan tetap menggunakan masker. Jangan berkumpul atau berkerumun untuk hal-hal yang tidak perlu dan mengandung risiko untuk tertular penyakit. Jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak, jangan lepas masker yang telah digunakan, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan ganti dengan masker yang baru.
“Ini penting disampaikan ke seluruh anggota keluarga kita, kepada anak-anak kita, kepada saudara-saudara kita. Tidak perlu lagi berkerumun di luar rumah untuk hal-hal yang tidak perlu, ini akan menambah risiko untuk tertular. Mereka mungkin bisa tertular dan kondisinya tidak terlalu berat karena imunitasnya bagus karena usianya masih muda,” katanya.
Namun dijelaskan Putri, keluarga yang menderita diabetes, asma, tekanan darah tinggi, manakala mereka tertular, maka ini akan berakibat fatal yang akan jatuh dalam kondisi penyakit yang sangat berat. Dari data, pasien dengan memiliki penyakit penyerta tersebut memiliki angka kematian yang cukup tinggi.
Hingga pada hari ini data orang yang terpapar Covid-19 yakni pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 260 orang, positif sebanyak 1976 orang (meningkat 155 orang), sembuh sebanyak 503 orang (bertambah 10 orang) dan meninggal sebanyak 110 orang (bertambah 1 orang).
“Protokol kesehatan menjadi kunci untuk menjawab kemungkinan yang paling benar agar tidak tertular. Setiap orang harus mematuhi untuk menjaga jarak. Setiap orang harus mematuhi cara menggunakan masker secara benar. Dan setiap orang harus rajin mencuci tangan. Kalau tidak maka akan sangat mungkin terinfeksi dan menambah kasus positif,” katanya. (H14/red)