Jakarta (pewarta.co) – Ada pernyataan menarik yang dilontarkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian disela-sela rapat tingkat I dengan DPR RI. Orang nomor satu di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sempat menyinggung soal isu reshuffle kabinet.
Awalnya, Menteri Tito membahas soal rapat dengan anggota DPR terkait pembahasan Perppu Pilkada. Ia mendengar, ada yang mengatakan bahwa dirinya lebih mengutamakan rapat di DPR, ketimbang rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi. Ia merasa perlu meluruskan itu. Ia hadir di rapat di DPR, atas instruksi Presiden, atasannya di kabinet. Artinya, sebelum hadir rapat, terlebih dahulu, dirinya minta izin kepada Presiden.
“Nah dalam rapat yang kemarin ada teman-teman anggota DPR yang menyampaikan mengapresiasi kehadiran saya dalam rapat tentang Perppu ini, pembahasan Perppu dua kali dan menyampaikan bahwa saya mengutamakan rapat Perppu dibandingkan dengan rapat terbatas Presiden, itu tidak benar. Saya sudah meminta izin kepada Bapak Presiden untuk menghadiri rapat pembahasan tentang Perppu ini, karena ini adalah hal yang sangat penting. Perppu ini pembahasan ini amat menentukan proses menjadi undang-undang agar memiliki landasan yang kuat untuk Pilkada 9 Desember 2020,”kata Mendagri panjang lebar.
Begitu juga dengan rapat kali ini, kata dia, dirinya juga sudah minta izin terlebih dahulu kepada Presiden.
“Ini saya sudah meminta izin, ” katanya.
Hadir di rapat dengan izin Presiden, kata Mendagri, adalah kewajibannya. Bukan kemudian dikaitkan dengan isu atau wacana reshuffle. Apalagi, disebut dirinya cari dukungan. Baginya, masalah reshuffle itu adalah urusan Allah SWT. Reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden.
“Saya sangat percaya bahwa semua jabatan apapun juga itu adalah amanah dari Allah SWT dan atas keputusan prerogatif Bapak Presiden. Jadi kita harus hormati apapun juga, bukan tadi kemarin ada yang menyampaikan saya agak sedikit kurang nyaman mengenai masalah isu reshuffle nanti teman-teman kira nanti ada pesanan dari saya, tidak. Saya sama sekali tidak pernah meminta pada teman-teman di DPR menyampaikan pendapat lain-lain tidak, semata-mata mungkin spontan. Saya sebagai Mendagri hanya bekerja saja, ” ujarnya.
Sebagai Mendagri, kata Menteri Tito, ia paham salah satu tugas utama saat ini adalah mengawal agar Pilkada ini bisa berlangsung secara Luber Jurdil dan Aman Covid-19.
“Dan Insya Allah dengan situasi yang baru situasi yang luar biasa Covid-19 mudah-mudahan berkat kerjasama kita semua kita akan bisa menjaga agar tidak menjadi media penularan Covid-19, ini ya. Jadi sekali lagi saya hanya bekerja saja. Masalah yang lain-lain, jabatan dari Allah SWT dan keputusan hak prerogatif dari Bapak Presiden, kita harus hormati, ” katanya. (red)