Merauke (pewarta.co) – Setelah purna tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG sektor selatan Kab. Merauke. Prajurit Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad sebelum kembali ke satuan asalnya di Kota Salatiga, melaksanakan serangkaian protokol pemeriksaan kesehatan. Demikian disampaikan Dansatgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Rabu (17/6/2020).
Dansatgas menyampaikan bahwa setelah selesai melaksanakan serah terima tugas penjaga perbatasan dengan Satgas Yonif 125/Si’mbisa. Personel Satgas Pamtas Yonif MR 411/Pdw Kostrad yang saat ini telah berada di Marseling Area (MA) Kolakops Korem 174/ATW melaksanakan serangkaian pemeriksaan kesehatan, Selasa (16/6/2020).
Lanjut dikatakannya bahwa pemeriksaan digelar oleh Kolakops Korem 174/ATW yang melibatkan petugas dari Denkesyah 17.04.03 Merauke, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Merauke dan PKR (Pusat Kesehatan Reproduksi) Merauke dibantu Tim Kesehatan dari Satgas Yonif 411 Kostrad dan Satgas Yonif 406/CK
“Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan meliputi, RDT Malaria, RDT HIV dan Sifilis, dengan cara pengambilan sempel darah,” ucapnya.
“Kegiatan pemeriksaan kesehatan akan diikuti oleh 450 anggota Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad dan juga 450 anggota Satgas Yonif 406/CK dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Tujuannya pemeriksaan kesehatan tersebut, dalam rangka mencegah Surveilans Migrasi Malaria bagi personel yang akan kembali ke satuan asal yang ada di Pulau Jawa,” jelasnya.
Mayor Rizky juga menyampaikan, sebelum nantinya personel naik ke Kapal KRI Banda Aceh juga akan dilaksanakan kembali Rapid Test Covid-19 tahap dua, guna memastikan personel yang akan kembali ke satuan asalnya dalam kondisi sehat dan terbebas dari virus corona (Covid-19).
Sementara itu, Dokter Satgas Lettu Ckm dr. M. Akbar Andriansah mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan sebagai protokol sebelum pasukan yang telah selesai bertugas di perbatasan Papua kembali ke home base.
“Jadi semua personel yang akan pulang ke Jawa diperiksa dulu supaya tidak membawa penyakit, karena di Pulau Jawa sendiri sudah eleminasi angka malarianya,” tuturnya. (red)