Medan (pewarta.co) – Bulutangkis Sumatera Utara berduka. Pelatih senior, Rahmad SE, Minggu (12/4/2020) sekira pukul 14.30 WIB meninggal dunia di RS Permata Bunda Medan.
Sahabat karib almarhum sejak masa SMA, Edy Anthony Wendri menjelaskan, Rahmad tutup usia 59 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, Siti Aminah SE MM dan dua orang anak serta dua cucu.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Rahmad meninggal setelah dalam setengah tahun terakhir mengalami komplikasi. Semoga ia husnul khotimah,” kata Wendri.
Secara terpisah mantan Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Ir Johannes IW (periode 2002-2018) ketika dikomfirmasi mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Rahmad SE.
Johannes mengaku sudah cukup lama mengenal Rahmad, karena mereka adalah sama-sama satu angkatan saat menjadi pebulutangkis Sumut.
“Saya bersama Rahmat dan Sugeng Nasikin satu angkatan saat membela bulutangkis Sumut,” jelasnya.
Setelah purna atlet, Rahmad melanjutkan karirnya sebagai pelatih.
“Terhitung sejak PON 2004 hingga PON 2016, Rahmad tetap dipercaya membawa tim bulutangkis Sumut,” ujar Johannes.
Johannes membenarkan, di masa ia memimpin Pengprov PBSI Sumut, Rahmad tetap mendapat kepercayaan menangani bulutangkis Sumut. Baik itu menghadapi Kejurnas, Porwil se-Sumatera maupun Pelatda dan PON.
Hal ini karena sosok pria pensiunan Bank Niaga tersebut dinilai berdedikasi, sabar dan tekun melatih.
Atas dasar itu pulalah, kata Johannes, Rahmad juga dipercaya menangai klub bulutangkis terkenal Sumut, PB Indocafe.
Selama ditangani Rahmad, PB Indocafe juga banyak meraih prestasi baik tingkat lokal, regional maupun nasional.
“Di tangan Rahmad banyak lahir pebulutangkis-pebulutangkis potensial seperti Bayu, Yulifia, Herdianto dan Robby,” jelas Johannes.
“Kami turut berdukacita, semoga almarhum Rahmad mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME,” ujarnya sedih.
Almarhum Rahmad disemayamkan di rumah duka Jalan Perjuangan Medan Timur, dan baru akan dikebumikan, Senin (13/4/2020) kemarin. (Yuke)