Medan (pewarta.co) – PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU) diminta terus melakukan berbagai inovasi dan memperbaiki kinerjanya. Sehingga ke depan dapat menghasilkan profit atau keuntungan dari berbagai usaha yang telah dilaksanakan.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2019 PT PSU, di Rumah Dinas Wagub Sumut, Jalan Teuku Daud Nomor 9, Medan, Kamis (26/12). ” Sebagai BUMD, PT PSU harus bisa menghasilkan profit dari usaha yang dilaksanakannya,” ujar Wagub.
Wagub juga meminta jajaran Dirut, Direksi dan Komisaris PT PSU untuk segera memperbaiki laporan keuangan, hasil restrukturisasi audit RUPS 2018. “Saya minta real penghitungan ini, sudah maksimal belum dan apa masalahnya. Kalau tanaman kurang, kalau melihat data yang disampaikan ini ke depan tidak bisa untung. Keuntungan di 2019 didominasi hanya penjualan tanah untuk jalan tol,” ucap Musa Rajekshah.
Hadir dalam rapat tersebut, Direktur Utama PT PSU Gazalli Arief, Direktur Hidayat Nasution, Komisaris PT PSU Asrul Masir Harahap dan Eddy Supri Hutasuhut, Asisten III Pemerintahan Umum M Fitriyus, dan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Ernita Bangun.
Musa Rajekshah juga memerintahkan Direktur Utama PT PSU Gazalli Arief untuk melakukan survei areal yang diharapkan dapat diperoleh data yang real dari luas area, jumlah tanam dengan laba yang diperoleh setiap tahunnya.
“Tahun depan juga harus dilakukan survei areal, kalau tidak bisa memasuki lahan dapat menggunakan drone. Ke depan, kebun mana yang bisa kita replanting. Areal mana yang bisa ditanam dan juga tidak. Jalan produksi juga harus dilihat mana yang harus diperbaiki. Begitu juga dengan pabrik yang ada. Untuk tanaman baru jangan mendekati badan jalan,” katanya.
Wagub juga meminta PT PSU untuk mengkaji ulang beberapa item investasi yang akan dilakukan di 2020. “Saya minta ini dihitung kembali secara detail. Jangan nanti investasi yang besar ini, juga tidak memberikan keuntungan. Misalkan sereh wangi, apakah sudah dijajaki untuk pemasaranya. Jangan nanti cabai yang untung, disisi lain keuntungan cabai harus menutupi komoditi lainnya,” pesan Musa Rajekshah.
Direktur Utama PT PSU Gazalli Arief dalam paparanya meyakini PT PSU pada tahun depan akan dapat menghasilkan keuntungan dari hasil perkebunan. Saat ini, PT PSU mulai bergerak dalam usaha perkebunan lainnya dan tidak berfokus pada kelapa sawit saja. “Kita juga mulai diperkebunan lainnya,” ucap Gazalli.
Selain sawit, pihaknya juga mengembangkan tanaman cabai merah dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 miliar lebih, bawang merah dengan nilai investasi sebesar Rp3,5 miliar lebih, sereh wangi dengan nilai investasi sebesar Rp3,5 miliar lebih. “Selanjutnya, jagung dengan nilai investasi sebesar Rp14,4 miliar lebih,” ujarnya.
Menurut Gazalli Arief, PT PSU juga mulai merambah usaha di bidang peternakan, yakni peternakan sapi dan kambing boer. Untuk sapi, dengan nilai investasi sebesar Rp2,1 miliar lebih, dan kambing boer dengan nilai investasi sebesar Rp1,1 miliar lebih. “Dari total keseluruhan laba yang diperoleh dari 6 bidang usaha ini diprediksi diperoleh Rp43,8 miliar lebih pertahun, dengan total investasi sebesar Rp28,2 miliar lebih,” sebutnya. (red)