Medan (Pewarta.co)-Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia tawarkan one stop centre bagi pasien jantung.
Itu dilakukan karena menangani penyakit jantung diperlukan penanganan khusus.
Sebab, penyakit jantung itu memilki jenis berbeda antara lain disebut arteri koroner yang merupakan jenis paling umum dari penyakit jantung akibat akumulasi lemak.
Kemudian ada penyakit otot jantung, katup jantung, gagal jantung, penyakit jantung bawaan, trachycardia, gangguan serebrovaskular, dan jenis lainnya.
“Pasien sakit jantung harus cari dokter yang khusus pengetahuannya tentang sakit jantung itu sendiri. Dokter ahli jantung memang tahu semua, tapi tidak khusus pada satu penyakit itu. Kalau demikian, kemungkinan kesembuhan pasien tidak akan menyeluruh. Ini membuat pasien bakal bolak-balik datang ke rumah sakit,” tutur Head Marketing & Medical Tourism, IJN Malaysia, Akim Affandi Ahmad.
Akim berbicara pada Bincang Sehat Bersama IJN & Prudential di Hotel Santika Dyandra Medan, Sabtu (30/11/2019) malam.
Bincang Sehat mengangkat topik
pengenalan dan penanganan jantung itu juga membahas diabetes dengan menghadirkan pakar jantung di IJN Dr Mohd Saad, dan pakar diabetes Ms. Siah Guan.
IJN, kata Akim, merupakan rumah sakit jantung terbesar di Malaysia dan Asia Pasifik.
Setidaknya, terdapat 120 dokter yang akan menangani pasien jantung dengan diagnosis yang berbeda-beda.
“Setiap bagian jantung ada dokternya sendiri. Setelah konsultasi, barulah bisa diketahui apa solusinya. Pemeriksaannya lebih detail,” kata Akim didampingi Country Manager Marketing & Medical Tourism Muhammad Hizami Aizat.
Untuk penanganan perawatannya, selain dibutuhkan dokter spesialis berpengalaman juga rumah sakit tersebut harus memiliki fasilitas yang lengkap.
IJN yang berdiri sejak 1992 itu komit memberikan pelayanan standar tinggi dalam pengobatan bagi pasien jantung dewasa dan anak-anak.
Beberapa fasilitas yang ada di IJN antara ain layanan non-invasive jantung & ruang operasi jantung sebanyak 6 ruang, Pusat Pelayanan Pasien Internasional, layanan fisioterapi & rehabilitasi, farmasi, bank darah dan lainnya.
Menurut Akim, IJN sudah komplit sebagai sebuah rumah sakit yang dituntut kurang lebih harus seperti ‘mall’.
Dijelaskannya, warga Indonesia sama kulturnya seperti Malaysia dalam hal sebagai pengantar pasien.
Di IJN bukan hanya menangani pasien, tapi juga beri pelayanan lebih baik kepada keluarga pasien berupa kenyamanan fasilitas.
Selain memiliki restoran yang menjual makanan sehat, di IJN ada layanan laundry, menyediakan asrama dan ada sauna.
“Semuanya ada di situ. Pasien dan juga keluarga maunya cepat, aman dan nyaman. IJN bisa beri semua itu dalam layanan satu atap atau one stop centre,” tukasnya.
Meski tergolong baru di Sumatera yang hadir di awal 2019 tahun ini, rumah sakit yang juga menyediakan pelatihan bagi dokter dan perawat ini sudah memiliki track record baik dari pasien-pasien asal Indonesia.
Akim menyebutkan dari keseluruhan pasien internasional, paling banyak berasal dari Indonesia.
Setidaknya pada 2018 sekira 7 ribu pasien yang datang khusus untuk operasi saja.
Jumlah itu belum lagi yang datang untuk jenis perobatan selain operasi.
“Total pasien asal Indonesia yang berobat ke IJN sekira 8 hingga 9 ribu orang,” katanya.
Khusus untuk Medan dan Sumut, ternyata Medan adalah kota kedua terbanyak jumlah pasien, sekira 2 ribu orang yang datang ke IJN setelah Jakarta yang telah kenal rumah sakit ini sejak 2008.
Banyaknya pasien dari negara tetangga dan juga Sumatera ini dikarenakan, pihaknya memberikan sejumlah kemudahan.
Di antaranya ialah pilihan opsi kedua bagi pasien penyakit jantung.
Dijelaskannya, IJN bisa menjadi second opinion bagi pasien.
Maksudnya, apabila seorang penderita penyakit jantung diharuskan operasi oleh rumah sakit lain, maka bisa dikonsultasi dengan dokter di IJN.
Bisa jadi, vonis yang awalnya harus dioperasi, di IJN pasien tersebut tidak akan dibedah.
“Kami akan cek kemauan dan kondisi pasien, barulah kasi opsi apa yang bisa dilakukan. Bukan pasien serta merya menuruti saja apa kata dokter,” ujarnya.
Tidak hanya menawarkan opsi kedua, Akim juga mengklaim bahwa IJN memiliki keunggulan yang layak dipertimbangkan bagi pasien jantung untuk berobat.
Di antaranya, kerja sama dengan asuransi dan sejumlah rumah sakit di Indonesia, serta harga yang relatif terjangkau.
“IJN itu punya pemerintah Malaysia, karena itu harganya relatif terjangkau. Jadi, pasien-pasien di Sumatera bisa konsultasi dengan perwakilan IJN di wilayahnya masing-masing, kemudian kalau diperlukan bisa dirujuk ke IJN Malaysia dan kami siap menjeput dari bandara langsung menuju IJN,” tuturnya.
Untuk mempermudah proses transaksi pembayaran biaya perobatan, IJN Malaysia juga menjalin kerjasama dengan Bank Mandiri. Dengan demikian bagi penderita penyakit jantung yang menjalani perawatan medis bisa menggunakan Mandiri kartu kredit atau transfer dana langsung ke rekening IJN.
Pakar jantung di IJN, Dr Mohd Saad dalam paparannya di Bincang Sehat itu membagi empat tips hindari penyakit jantung.
Menurutnya seseorang itu perlu pantau hipertensi dan kolestrol, olahraga, jaga lifestyle, dan pantau berat badan.
Sedangkan pakar diabetes Ms. Siah Guan menyatakan jika mengidap sakit jantung akan punya resiko 4 kali lebih tinggi kena diabetes.
Sementara dari asuransi Prudential menyatakan pihaknya turut berkomitmen agar masyarakat menjadi sehat.
Semakin banyak penyakit mematikan yang muncul, termasuk penyakit jantung, melatarbelakangi Prudential bekerjasama dengan IJN. (gusti)