Biru biru (pewarta.co) – Kepala Dusun (Kadus) 1 Desa Sidomulyo kecamatan Biru biru kabupaten Deli Serdang, Khairul Anwar mengatakan warga desa Sidomulyo khususnya dusun 1 menolak keras sikap intoleransi dan radikalisme.
“Tidak ada tempat bagi yang intoleransi dan radikalisme,” kata Khairul Anwar kepada Pewarta.co via ponsel, Sabtu (16/11-19). Hal ini dikatakannya menanggapi isu Intoleransi dan radikalisme yang sudah menjadi sorotan sejumlah pihak.
Menjawab pertanyaan, menurut pria tampan dan berjiwa sosial ini, pemerintah tingkat desa dan kelurahan ibarat gerbang utama untuk menangkal radikalisme dan bibit terorisme.
Pasalnya, mereka cenderung dalam posisi paling dekat dengan masyarakat.
Khairul Anwar mengatakan pemerintah desa sebagai pihak terdekat dengan masyarakat di tingkat bawah punya peran penting dalam deteksi dini radikalisme dan terorisme.
“Diantaranya, pemerintah desa bisa melaporkan adanya warga yang dicurigai berpikir dan bertindak radikal maupun dugaan tindak terorisme kepada pihak berwenang dan pemerintah di atasnya sebagai bentuk partisipasi pencegahan,” sebutnya.
Ditambahkan, terorisme memang kerap terjadi di perkotaan meski (pelakunya) tak jarang bersumber dari orang yang menghabiskan waktu di desa atau kampung. Pemerintah desa harus lebih waspada dan peka kondisi warganya serta perubahan lingkungan sekitarnya.
Namun begitu, diakuinya, aksi teror tidak ditentukan oleh lokasi tertentu melainkan hanya kesesuaian keinginan pelaku di mana pun mereka ingin melakukannya.
Ia menegaskan bahwa pengaruh terorisme yang bersifat global ini bukan soal kota dan desa saja melainkan trans nasional.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan salah satu satu kampus di pulau Jawa terdapat dua variabel dengan poin tertinggi yang dimiliki Kulonprogo perihal keberadaan bibit radikalisme mengatasnamakan agama.
Yakni, variabel adanya keinginan sekelompok masyarakat di Kulonprogo untuk menerapkan hukum Islam dan tingginya persetujuan masyarakat untuk diberlakukannya sistem pemerintahan Islam.
Keinginan membentuk negara syariah itu disebut Khairul Anwar termasuk radikal dari segi ideologis dan mendorong tumbuhnya akar-akar radikalisme lebih luas. (Wan/red)