Medan (Pewarta.co) – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Ikhlasiyah, Jalan Tempuling Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Rabu (23/10/2019).
Kegiatan sholat subuh ini dihadiri oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo SIK, pengurus BKM Al Ikhlasiyah dan Personel Polsek Percut Sei Tuan serta jamaah masjid yang melaksanakan sholat subuh.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi dalam tausyiahnya mengatakan sholat subuh berjamaah ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan hanya semata-mata karena ibadah dan ingin mendapatkan Ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan juga menjalin silaturahim serta berkomunikasi.
“Kota Medan saat ini aman dan kondusif. Saya mengucapkan terima kasih kepada Warga Kota Medan. Keamanan dan ketertiban yang kita rasakan sekarang ini adalah berkat kerjasama kita, melalui doa, ikhtiar dan kerja keras sehingga Kota Medan Ini aman dan kondusif,” kata Kapolrestabes Medan.
Ke depan, sambung Kapolrestabes Medan, harus dipelihara supaya bisa terus berkarya, memajukan masyarakat.
“Anak-anak remaja adalah sebagai penerus generasi, calon menggantikan kita semua yang sudah tidak mampu lagi berkarya karena usia. Mereka inilah harus kuat dan cerdas,” ujar Kapolrestabes Medan.
Pada saat ini, ada beberapa fakta bahwa anak-anak sekarang ini berkumpul dan berkelompok. Apabila berpapas-pasan saling pandangan terjadi perkelahian. Mereka banyak menghabiskan waktu dengan nongkrong dan menciptakan kebencian-kebencian serta melakukan perilaku penyimpangan secara sosial.
“Kemarin ada beberapa remaja yang diamankan dalam berunjukrasa. Ada pihak tertentu memanfaatkan mereka seperti peristiwa kemarin ada dua kelompok anak remaja dan mahasiswa. Anak remaja yang masih pelajar yaitu SMP dan SMA dengan agresifnya melempar petugas dan merusak fasilitas umum,” urai Kapolrestabes Medan.
Seharusnya, sambung pria yang pernah menjabat Kapolres Cianjur ini bahwa dalam demokrasi, anak-anak pelajar ini tidak boleh digunakan dan alat politik karena mereka tidak memiliki hak suara tetapi dalam kondisi sekarang ini pelajar dimajukan.
“Mereka datang unjuk rasa diajak dari temannya, seniornya dan dari media sosial dan adakalanya mereka ingin keluar dari kelompok tersebut, tapi mereka takut diintimidasi. Siapa yang bertanggungjawab untuk mengatasi ini adalah kita bersama,” jelas Kapolrestabes Medan.
Orang nomor satu di Polrestabes Medan ini juga berharap agar kita harus peduli terhadap anak-anak dan yang melapisinya adalah guru-gurunya.
“Kita sebagai warga mari ajak anak-anak kita untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dan jangan dijauhin anak-anak tersebut. Lakukan pendekatan,kalau mereka melakukan penyimpangan harus kita rangkul karena mereka generasi penerus. Ajak mereka melakukan
kegiatan-kegiatan positif seperti PMR, Pramuka dan Paskibraka dan lainnya. Kita tidak berharap generasi penerus kita ini tidak memiliki kemampuan bersaing dengan negara lain,” beber Kapolrestabes Medan.
Kalau seperti itu, negara kita biasa saja dan tidak berkembang. Ingat Kita Hari ini berdiri adalah hasil dari orang tua kita terdahulu dan telah mempersiapkan kita maka kita juga harus mempersiapkan generasi penerus kita.
“Mari kita masing-masing memegang amanah yang diberikan kepada kita dan akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari, apa yang telah kita perbuat. Kita jangan puas hanya menjadi orang baik itu hanya untuk diri kita sendiri tetapi kita harus menjadi penyeru kebaikan dengan mengajak orang untuk berbuat baik. Sebab, sebaik-baiknya manusia bermanfaat bagi orang lain dan husnul khotimah,” pungkas Kapolrestabes Medan. (Dedi/red)