Medan (Pewarta.co)-Prajurit Korem 032/Wirabraja yang tergabung dalam Satgas Yonif 133/YS Pamtas RI-Malaysia, saat ini sedang melaksanakan latihan pratugas yang dilaksanakan mulai dari tanggal 7 s.d. 18 Oktober 2019 di daerah latihan wilayah Nagari Tanjung Pauh, Nagari Tanjung Balik dan di Kecamatan Kapur IX Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat.
Beberapa pengetahuan dalam menangani pelintas batas illegal, penyelundupan narkoba dan lain-lain diberikan agar sebelum diberangkatkan ke daerah penugasan betul-betul sudah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan yang mungkin timbul di daerah penugasan sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan prosedur dalam melaksanakan tugas tersebut di lapangan.
Selain dibekali berbagai kemampuan tersebut, prajurit Satgas Yonif 133/YS ini juga dibekali materi tehnik bercocok tanam, perikanan dan peternakana. Semua ini akan diaplikasikan dilapangan dengan menggunakan teknologi dekomposer BIOS 44 yang merupakan pengembangan teknologi dari Korem 032/Wbr.
Selain itu, para prajurit juga akan dibekali untuk bisa menjadi tenaga pengajar atau pendidik di pedalaman dan perbatasan nantinya.
Semua ini dilakukan karena selain bertugas mengamankan wilayah perbatasan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), para prajurit yang tergabung dalam Satgas Yonif 133/YS Pamtas Indonesia-Malaysia ini nantinya juga akan melakukan kegiatan sosial dengan membantu masyarakat sekitar.
Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Korem 032/Wbr Kolonel Inf Sugiyono disela sela latihan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut salah satunya adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan penyuluhan hukum.
“Materi ini kita berikan tetapi bukan untuk menjadikan tentara beralih fungsi sebagai guru, namun untuk memberikan bekal bagi prajurit Satgas Yonif 133/YS yang bertugas di daerah perbatasan sewaktu-waktu bisa membantu pemerintah daerah dalam memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat yang sekolahnya kekurangan guru,” ujar Kolonel Sugiyono.
Ditambahkannya, latihan bercocok tanam serta kemampuan lainnya bisa dipraktekkan dalam kegiatan belajar mengajar di daerah tugas.
“Selain memperdalam dan mempermahir kemampuan prajurit Yonif 133/YS di bidang militer, latihan ini juga untuk mengasah kemampuan prajurit dalam bidang bercocok tanam, perikanan, memberi penyuluhan tentang hukum dan belajar mengajar yang akan dilaksanakan di tempat penugasan nantinya,” tambahnya. (AVID)