Medan (Pewarta.co)-Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan punya komitmen kemanusiaan dengan mengutamakan keselamatan nyawa pasien.
Hal itu dilakukan dengan menekankan pada pelayanan kesehatan mudah, cepat dan prima.
Sebab selama ini, persoalan administrasi seperti harus ada uang baru bisa dilayani.
“Saat ini RSU Haji mengutamakan penyelamatan nyawa pasien. Persolan biaya bisa menyusul belakangan,” kata Direktur RSU Haji Medan dr Khainir Akbar, SpA didampingi Wadir Penunjang Medis, Duklit dr Lisni Elysah SpKK, FINSDV, Wadir Umum dr Hartati, Rabu (18/9/2019).
Pelayanan kesehatan yang disebut Respons Time ini tentu yang bersifat emmegency (pelayanan ICU), pasien butuh bantuan medis secara cepat.
Karena itu, dokter wajib menangani cepat pasien darurat sampai tahap stabilisasi.
“Jika ada staf minta dana lebih dulu, kita kenakan sanksi,” tegas Khainir.
Dijelaskannya, harus dipahami bahwa fungsi rumah sakit bagaimana memberi pelayanan kesehatan secara mudah dan cepat.
“Pak Gubernur Edy Rahmayadi sudah menekankan agar RS Haji memberi pelayanan kesehatan prima. Sesuai visi misi gubernur, masyarakat harus diberi pelayanan kesehatan secara mudah, cepat, berkualitas dan bermartabat,” jelas Khainir.
Menurut dokter yang baru beberapa bulan menjabat Direktur RS Haji ini, terdapat berbagai kelemahan dalam tata kelola rumah sakit.
“Selama ini dalam satu tahun tidak pernah review, evaluasi sehingga pembangunan sarana prasarana, pelayanan kesehatan dan SDM tidak maksimal,” imbuhnya.
Saat ini RS Haji, kata Khainir, terus berbenah dengan mewujudkan tiga program yakni, pembangunan sarana prasarana, SDM dan pelayanan prima.
“Kondisi ruang perawatan 60 persen mesti direnovasi karena kurang layak. Namun begitu, berkat upaya beberapa bulan ini, tingkat hunian (BOR) semakin meningkat dari 40 persen ke 60 persen. Artinya, dari 248 tempat tidur, 168 tempat tidur sudah terisi. Sebelumnya berkisar 90-100,” sebutnya seraya menyatakan pihaknya fokus bagaimana Respons Time (pelayanan cepat) kita tunjukkan sembari kita terus meningkatkan sarana prasarana/rehab gedung dan SDM.
Selain itu, kata Khainir, peningkatan SDM terus dilakukan melalui kompetensi keperawatan, pendidikan latihan agar profesional.
“Minimal kita level PK3 karena RS Haji type B. Kita juga membentuk Komite Medik yang bertugas melakukan kredensial ke seluruh perawat. Termasuk penegakan disiplin, penampilan kerja dan kemampuan komunikasi dalam bekerja, pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, RS Haji memiliki poliklinik unggulan, Cath Lab (jantung), bedah syaraf, bedah plastik, Hemodialisa, Chemoterapi, Fisioterapi, mafa, THT, Neurogi Anak.
Ada juga Stroke Centre, Cardiac Centre,Medical Check Up.
Tahun 2021, operasi jantung sudah bisa di RS Haji Medan. (ril)