Manado (Pewarta.co)-Kapolri, Jenderal Polisi Prof HM Tito Karnavian, Ph.D, Ketua Organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI) kembali memecahkan rekor penyelaman.
Sebelumnya, pada 1 Agustus telah dipecahkan rekor Rangkaian Penyelam Terpanjang di Bawah Air dan hari ini dua rekor dunia kembali dipecahkan yaitu rekor Penyelaman Massal Terbanyak dan Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air.
Kedua rekor tersebut telah disahkan oleh pihak Guinness World Records Official Attempt yang diwakili oleh Solvej Malouf, Guinness World Records Adjudicator.
Rekor Penyelaman Massal Terbanyak diikuti oleh 3,131 penyelam pria dan wanita yang berasal dari TNI-Polri dan juga masyarakat berbagai wilayah di Indonesia serta luar Indonesia seperti Malaysia, Australia, Amerika dan Mesir.
Tidak hanya melakukan penyelaman, Kapolri juga memimpin upacara Bendera di bawah laut.
Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya yang pernah dipecahkan oleh Indonesia di Pantai Malalayang, Manado Tahun 2009 dengan jumlah penyelam sebanyak 2,465 penyelam.
Rekor lainnya yang dipecahkan yaitu rekor Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air dengan ukuran bendera 1,014 m2 yang dibentangkan langsung oleh Kapolri dan Ibu Ketua Umum Bhayangkari dan penyelam lainnya dari TNI-Polri.
Rekor ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dilakukan Australia Tahun 2017 dengan ukuran bendera 166,62 m2.
Ibu Tri Tito Karnavian, Ketua Wanita Selam Indonesia (WASI) mengatakan rekor tersebut merupakan suatu kebanggan bagi Indonesia.
“Sebuah kebanggaan bagi Indonesia dan kita semua yang terlibat di sini. Setelah kemarin kita berhasil memecahkan satu rekor dunia yaitu Rangkaian Penyelam Terpanjang di Bawah Air, hari ini kita kembali mengharumkan nama Indonesia dengan memecahkan dua rekor dunia. Ketiga rekor ini merupakan hadiah ulang tahun ke-74 yang bisa kita persembahkan untuk Republik Indonesia yang kita cintai. Semoga tidak berakhir disini, tapi bisa menjadi motivasi kita untuk terus melakukan yang terbaik bagi negara dan bangsa.” Katanya.
Dengan terlaksananya dua pemecahan rekor ini, maka seluruh rangkaian pemecahan rekor dunia selam Guinness World Records Official Attempt yang diadakan oleh WASI telah selesai.
Total tiga rekor dunia dipecahkan sekaligus dan dipersembahkan untuk Indonesia.
Pemecahan rekor ini menguatkan posisi Indonesia sebagai negara maritim yang mampu melebihi rekor yang dilaksanakan oleh negara lain, khususnya yang berhubungan dengan laut.
WASI secara khusus sebagai organisasi selam menginisiasi kegiatan ini sebagai wujud dukungan untuk memajukan pariwisata serta mendorong masyarakat untuk turut aktif menjaga kelestarian laut Indonesia.
Kapolri dalam sambutannya mengatakan, Indonesia merupakan surganya para divers (penyelam), karena keindahan bawah laut Indonesia sangat kaya.
“Indonesia is Paradise of Underwater. Banyak pulau-pulau di Indonesia yang mempunyai kekayaan dan keindahan bawah laut yang sangat bagus, seperti Bunaken, Maratua, Raja Ampat, Wakatobi, Bali, dan masih banyak lainnya.” Sanjung Kapolri.
Kapolri dan Ibu Tri Tito Karnavian memilih manado sebagai kota diselenggarakannya acara, Sebab dengan begitu kata Kapolri, nama Indonesia, nama Manado, dan nama Bunaken bisa semakin mendunia. Sehingga, bisa lebih mendongkrak pariwisata dan menambah investasi di Indonesia. “Welcome to the Indonesia, welcome to the Manado, salah satu destinasi pariwisata yang berkelas internasional. Mudah-mudahan upaya kita memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia bukan hanya di Sulawesi Utara dan Manado,” sebut Kapolri.
Kapolri juga mengucapkan terimakasihnya kepada Gubernur Sulawesi Utara beserta Forkopimda, yang telah menjadi tuan rumah yang sangat baik, dan memberikan fasilitas kepada para panitia, peserta, dan pendukungnya. Sehingga acara yang sangat besar tersebut bisa terselenggara dengan lancar dan baik.
Sebagai rangkaian dari kegiatan Pemecahan Rekor Dunia Selam Guinness World Records Official Attempt, WASI juga mengajak masyarakat setempat untuk turut membersihkan pantai dari sampah. Ibu Tri Tito Karnavian aktif mengadakan kegiatan penyisiran laut di Pantai Manado dan mengambil sampah yang dapat merusak biota dan makhluk hidup di laut. WASI juga menggandeng Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUP) dalam mengelola sampah berlebihan. WASI juga mendukung kegiatan Dive Against Debris, salah satunya yaitu bersih laut. Mengingatkan pada kita untuk mengurangi plastik bagi kebaikan di masa depan.
“Saya juga ingin menyampaikan agar kita semua bersama-sama tidak membuang sampah sembarangan hingga terbawa ke laut. Gunakanlah bahan plastik dengan bijaksana dan janganlah membuang sampah sembarangan. Karena laut harus kita cintai,” tutup Ibu Tito.
Sejak didirikan pada 2018, WASI telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang kegiatan maritim dan mengampanyekan pelestarian kehidupan dan wisata laut Indonesia. Salah satunya adalah pemecahan rekor MURI pada 2018 untuk Penyelaman Massal Wanita terbanyak yang diikuti oleh 930 penyelam wanita dan Pembentangan Bendera Terpanjang Dalam Laut Indonesia sepanjang 500 meter. (ril)