Balige (pewarta.co) – Ratusan siswa SMAN 2 Balige, di Soposurung, Kabupaten Tobasa, Senin (29/7), dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua TP-PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi. Kunjungan mendadak ini dilakukan Gubernur di sela kegiatan mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di daerah ini.
Melihat kedatangan orang nomor satu di Sumut ini, para siswa dan guru SMAN 2 Balige pun tampak gembira. Bahkan, tidak sedikit yang berebut ingin bersalaman atau berswafoto dengan Gubernur Edy Rahmayadi.
Pada kesempatan itu, Gubernur memberikan motivasi kepada para guru, agar sukses mendidik siswa menjadi cerdas dengan pendidikan yang tidak sekadar menghafal, tetapi bagaimana memahami. “Kenyataannya, kenapa banyak orang berebut sekolah ke luar negeri, mungkin karena kita belum mampu memberikan pendidikan yang cukup baik kepada anak-anak kita,” ujar Gubernur.
Gubernur menyampaikan bahwa kunci pembangunan karakter anak didik juga dipengaruhi peran sekolah, khususnya guru. Sebab dalam sehari, kata Edy Rahmayadi, seorang anak menghabiskan waktunya di lingkungan lembaga pendidikan selama 8 jam. Sehingga tenaga pendidik berperan besar dalam membentuk sikap dan perilaku generasi muda.
“Jadi itulah kenapa kualitas guru itu penting. Agar dapat memberikan pendidikan berkualitas. Untuk itu saya nanti mau fasilitasi guru-guru untuk belajar ke Akmil (Akademi Militer), supaya bisa mendapatkan pembelajaran. Karena saya pernah di sana, kualitasnya bagus,” jelas Edy Rahmayadi.
Menurutnya, sebagian besar paradigma yang ada mengedepankan konsep menghafal daripada memahami sesuatu. Karenanya perlu ada konsep yang jelas dan berkelanjutan. Hal ini agar peserta didik lebih diutamakan mengerti materi yang disampaikan guru. Untuk itu Gubernur menegaskan bahwa sektor pendidikan adalah prioritas pembangunan di Sumut.
“Kita butuh anak kita itu jago (hebat/cerdas), bukan kita. Kalau kita sudah lewat masanya. Makanya yang pertama saya ingin perbaiki itu pendidikan. Itu kenapa saya ‘usil’ dengan ini, karena ini visi saya,” tegasnya.
Sebagai catatan, Gubernur mengingatkan bahwa jika kemampuan guru bernilai 10, maka anak didik hanya bisa menerima ilmunya maksimal sebesar 60 persen. Dengan begitu, seorang tenaga pendidik harus memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menjadikan murid luar biasa. “Terimakasih, sukses buat kalian (guru). Suksesnya (kualitas) kalian adalah suksesnya anak-anak,” pungkasnya.
Usai pertemuan, Gubernur pun menyempatkan meninjau fasilitas yang ada di SMAN 2 unggulan Balige serta Asrama Soposurung yang menampung 360 siswa dari berbagai daerah.
Dalam hal ini, Pengelola Sekolah Desman memaparkan bagaimana pengelolaan sekolah dijalankan dengan berbagai fasilitas pendukung kegiatan sekolah serta kebutuhan sehari-hari anak didik di asrama.
Turut hadir mendampingi Gubernur, Asisten I Jumsadi, Kepala Dinas Pendidikan Arsyad Lubis, Kadisbudpar Hidayati, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis, Kadishub Abdul Haris Lubis, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Ria Telaumbanua dan Kadisdukcapil Ismael Sinaga serta pejabat Pemkab setempat. (red)