Bireuen (Pewarta.Co) – Kementerian Agama Kabupaten Bireuen meluncurkan Program Transformasi Madrasah 2025, sebuah terobosan holistik yang mengintegrasikan nilai Islami, psikologi modern, teknologi, dan lingkungan.
Program ini dirancang sesuai ASTA Protas Kemenag 2025-2029 dan Kurikulum Merdeka Madrasah (Permenag KMA 347/2022 & KMA 450/2024), dengan fokus pada penguatan akademik, karakter, dan inovasi digital.
Kepala Kantor Kementerian Agama Bireuen, Dr H Zulkifli S Ag M Pd pada kegiatan rapat koordinasi dengan Kepala Madrasah MI, MTs dan MA serta Pokjawas, menegaskan, bahwa ASTA protas Kemenag merupakan Landasan Transformasi “Program ini adalah implementasi nyata ASTA Protas Kemenag 2025-2029 yang berorientasi pada; Meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, layanan keagamaan berdampak, mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi, pemberdayaan pesantren, pemberdayaan ekonomi umat, sukses haji, serta digitalisasi tata kelola. Kami ingin madrasah di Bireuen tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadi pusat pembentukan karakter berbasis Al-Qur’an dan psikologi modern.” tegas Kakankemenag di Bireuen, Senin, 14 April 2025.
Melalui Kurikulum Cinta Madrasah tahun 2025 tambahnya, kami mendorong pendekatan pembelajaran yang humanis, di mana guru dan siswa membangun ekosistem penuh kasih sayang, disiplin positif, dan kolaborasi teknologi.
Lebih lanjut Zulkifli juga menyampaikan pada kegiatan tersebut, bahwa ada 5 (lima) Pilar Program Unggulan:
1. Integrasi Nilai Islami dan Psikologi Modern: Program Satu Madrasah Satu Keluarga, yakni, menitoring guru-siswa-orang tua dengan pendekatan psikologi positif Islami dan evaluasi bulanan melalui sharing session dan kuesioner kebahagiaan, serta penguatan religiusitas melalui aktivitas “5 Menit Bersama Al-Qur’an” sebelum KBM, Yasinan Jum’at, Shalat dhuha, dan Selawat pagi pukul 07.00 WIB.
2. Prestasi Akademik dan Kampus Unggulan: Pemetaan potensi siswa via tes IQ, minat bakat (RIASEC), dan gaya belajar, persiapan UTBK/SNBT dengan fokus TPS (logika, literasi) dan materi Saintek/ Soshum, dan kompetisi seperti KSM, OSN, MTQ Nasional, serta program GTK Berprestasi.
3. Kolaborasi Teknologi dan Inovasi: Wajibkan penggunaan E-RKAM, EMIS, dan AI tools (ChatGPT Edu,Canva Edu) untuk RPP, dan proyek STEM (Robotik/IoT) dan pelatihan critical thinking.
4. Smart & Green Madrasah: Konversi 50% bahan ajar ke digital (e-book, video interaktif), dan program lingkungan: “Satu Siswa Satu Pohon” dan Bank Sampah berbasis reward.
5. Penguatan Integritas: Peningkatan Transparansi Layanan Publik, pelatihan Anti-Korupsi dan Etika ASN, penguatan Sistem Disiplin dan Akuntabilitas, Reward & Punishment, dan Sanksi tegas untuk pelanggaran SOP.
“Kami percaya, dengan kolaborasi seluruh stakeholder—guru, siswa, orang tua, dan komunitas—madrasah di Bireuen akan menjadi role model pendidikan Indonesia yang berkualitas dan berakhlak mulia.” .
Program ini diharapkan menjadi model transformasi madrasah yang adaptif, berkarakter, dan berdaya saing global. Seperti disampaikan Kakankemenag,”Tutupnya”. ( samsulbasri/ red)