Pidie Jaya (pewarta.co) – Pada Rabu, 11 September 2024, sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah Sulaiman (57), seorang nelayan dari Gampong Sagou, Kecamatan Trienggadeng, ditemukan meninggal dunia di perairan dekat Gampong Sagou. Sulaiman dilaporkan hilang sejak 9 September 2024 saat mencari ikan menggunakan perahu.
Proses pencarian dilakukan secara intensif oleh nelayan dari Kecamatan Trienggadeng dan Panteraja, yang beroperasi dengan lima perahu, di bawah koordinasi Kapolsek Trienggadeng dan Kapolsek Panteraja. Selain itu, anggota Polsek dari kedua kecamatan juga turut terlibat dalam penyisiran sepanjang pantai bersama warga setempat.
Sekitar pukul 08.00 WIB, nelayan Azhar Ibrahim menemukan jenazah korban dalam posisi telungkup. Penemuan tersebut segera dilaporkan kepada rekan-rekannya serta keluarga korban.
Tim SAR Pidie Jaya kemudian melakukan evakuasi jenazah dengan speedboat dan membawanya ke rumah adik kandungnya di Gampong Keude, Kecamatan Panteraja. Rencananya, jenazah Sulaiman akan dimakamkan di Gampong Sagou.
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas Ipda Mustafa, menekankan pentingnya kewaspadaan di laut, terutama mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Beliau mengimbau kepada seluruh nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan keselamatan saat melaut guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Seperti diberita sebelumnya Jajaran Polres Pidei Jaya melalui Polsek Panteraja menerima laporan darurat seorang nelayan dari Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, yang diduga terjatuh ke laut pada Senin pagi, 9 September 2024, sekitar pukul 09.00 WIB.
Perahu tersebut ditemukan oleh dua nelayan setempat, Yusrianto (42) dan Muslem (39), yang kemudian mengidentifikasinya sebagai milik Sulaiman Ibrahim (55) dari Gampong Meunasah Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Hingga saat ini, Sulaiman masih belum ditemukan.
Perahu milik korban telah di Evakuasi ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Panteraja. Untuk mendukung pencarian, Polsek Panteraja bekerja sama dengan nelayan lokal, Airud, dan Koramil setempat. ( samsul Basri/red )