Banda Aceh (pewarta.co) – Calon Presiden RI, Prabowo Subianto dijadwalkan akan mengunjungi Aceh pada, Selasa 26 Desember 2023 bertepatan dengan peringatan tsunami Aceh.
Kedatangan Menhan Prabowo ke tanah rencong kali ini disambut dengan sejumlah spanduk yang bertebaran meminta agar Kepala BP2JK Aceh dicopot.
“Pak Prabowo Bilang Sama Menteri PUPR, Kepala BP2JK Aceh Berpolitik Banyak Kasih Proyek ke Partai Paslon Capres Nomor 1. #Copot Kepala BP2JK Aceh,” demikian tertulis dalam spanduk bercorak warna Gerindra yang salah satunya terpajang di kawasan menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Kecamatan Kuta Baroe Kabupaten Aceh Besar.
Sementara spanduk lainnya yang bercorak warna Partai Aceh (PA) juga menyambut kedatangan Capres Nomor Urut 2 Prabowo bertuliskan : “Pak Prabowo, Kepala BP2JK Aceh Main Politik Tu.. Proyek-proyek diatur untuk politisi partai Capres Nomor Satu.. Jangan Biarin Gitu Donk Pak !!! Laporkan Segera ke Presiden!!! #Copot Kepala BP2JK Aceh.”
Spanduk tersebut terlihat salah satunya terpasang di dekat MZ Cafe, Lampriet Banda Aceh.
Kedatangan orang nomor satu di Partai Berlambang Burung Garuda itu diyakini dapat menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh yang meminta agar Kepala BP2JK Aceh yang dinilai selama ini telah bermain politik dan sering memberi proyek kepada politisi partai tertentu yang berada disisi capres lain. Kenapa harus Prabowo? Mungkin dikarenakan Prabowo dinilai sebagai salah satu menteri dan tokoh yang sangat dekat dengan Presiden Jokowi dan akan lebih mudah untuk menyampaikan aspirasi rakyat Aceh.
Spanduk Minta Kepala BP2JK Aceh Dicopot Karena KKN Juga Sbelumnya Sempat Beredar
Sebelumnya, pasca munculnya berbagai kritikan elemen sipil terkait proses pelelangan di BP2JK Aceh yang dinilai sarat KKN, sempat heboh beredar spanduk di berbagai titik di Banda Aceh yang meminta agar kepala BP2JK Aceh di copot. Spanduk tak bertuan itu terlihat terpasang di berbagai titik di Banda Aceh sejak Jum’at 22 Desember 2023.
Spanduk itu terlihat terpasang di kawasan Darussalam dekat Kantor BP2JK Aceh bertuliskan “Bapak Menteri Menteri Lihatlah di Aceh, Gara-gara Anak Buah Bapak Pembangunan Aceh Hancur Pak. #Copot Kepala BP2JK Aceh”.
Tak jauh dari lokasi spanduk warna putih tersebut juga terpajang spanduk yang bertulisan “Apa Guna APBN di Aceh, Jika Proses Tendernya di Aceh KKN dan Pembangunannya Mangkrak. #Copot Kepala BP2JK Aceh”.
Sementara di Depan Kantor Gubernur Aceh, tepatnya depan gedung Balai Meuseraya Aceh (BMA) spanduk berwarna biru terpajang bertulisan “KPK Ayo Jalan-jalan ke BP2JK Aceh, KKN dalam Lelang di Lembaga Ini Sudah Stadium 4. #Usut Mafia Proyek di BP2JK Aceh”. Kemudian di kawasan setempat juga spanduk lainnya ditulis “Copot Kepala BP2JK Aceh dan Peiksa Pokja-pokja BP2JK Aceh. Lelang Sarat KKN Bikin Hancur Pembangunan Aceh, Bantuan Pusat Jadi Tak Ada Artinya”.
Tak jauh dari situ, spanduk bertulisan “Persekongkolan Tender di BP2JK Aceh berakhibat Proyek APBN Banyak mangkrak, dan Bantuan Pusat Tak Dapat Dimanfaatkan Rakyat. #Copot Kepala BP2JK Aceh”.
Di dekat satker P2JN Aceh di kawasan Pango, spanduk senada juga terlihat. Spanduk itu berisi “Satu perusahaan menangkan tiga tender dalam waktu bersamaan, kalau bukan karena orang dalam di BP2JK Aceh mana mungkin. #Copot Kepala BP2JK Aceh.”
Tak sebatas disitu, ternyata di jalan ke arah Bandara SIM Jalan Blang Bintang lama juga terdapat spanduk dengan tulisan. “Menteri PUPR Hidup Sederhana, Anak Buahnya Kaya Raya, Pengaturan Proyek Jadi Makanan Sehari-harinya. #Usut KKN di BP2JK Aceh #Copot Kepala BP2JK Aceh.” (red)