Tanahkaro (Pewarta.co)-Longsor Pemandian Daun Paris, 7 orang mahasiswa Universitas Prima Indonesia (UNPRI) meninggal dunia dan 9 lainnya luka-luka.
Ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu kepada wartawan melalui seluler.
“Total 16 orang korban dalam peristiwa longsor itu. 7 orang meninggal dunia, 9 lainnya luka-luka. Semua korban mahasiswa Universitas Prima Indonesia,” kata Martin.
Dijelaskan Martin, untuk korban meninggal sudah dibawa ke RS Amanda sedangkan korban luka dua diantaranya dirawat di RS Amanda dan 7 lainnya di RS Efarina.
“Kondisi saat ini, sebagian keluarga korban sudah ada yang datang ke rumah sakit,” jelasnya.
Lebih lanjut diterangkannya, lima korban tewas sudah teridentifikasi, dua lagi berjenis kelamin wanita belum (teridentifikasi).
“Pertama Santika Theresia, Emiya Br Tarigan, alamat Sukamakmur, Mones, Enjelita Br Ginting (22), warga Jalan Penerbangan Padang Bulan Medan. Seluruhnya berjenis kelamin perempuan dan tiga orang lagi belum diketahui identitasnya,” terang Martin.
Martin menyebutkan, penyebab sementara insiden longsor ini akibat curah hujan yang cukup tinggi dan mengakibatkan tanah di kawasan bukit tersebut mengalami longsor.
“Iya pagi tadi hujan di Karo cukup deras. Kemungkinan membuat tanah di bukit longsor dan menimpa pemandian itu,” sebutnya.
Sedangkan 9 korban luka ialah Andika (23), Novita Sari (19) warga Simpang Ujung Aji Karo Berastagi, Afinda (22) warga Desa Bukit, Kecamatn Dolatrayat, Desi Boru Sinambela (21) warga Binjai, Putri Yolanda (19) warga Desa Gongsol, Kecamatan Merdeka, Janeta (18) warga Jalan Samura Gang Cendrawasih, Indra (21) warga Tiga Balata, Hanny Girsang (22) warga Medan dan Grace Hutauruk (20).
Kendati demikian, belum ada keterangan resmi dari pihak UNPRI seputar insiden yang menimpa para mahasiswanya tersebut.
Namun beredar kabar, keberadaan mahasiswa UNPRi dilokasi tersebut melaksanakan Malam Keakraban (Makra) antara mahasiswa senior dan mahasiswa baru. (rks)