Medan (pewarta.co) – Tari (26), histeris sambil menutupi wajahnya karena melihat ‘kemaluan’ Jones Siahaan (29), yang sengaja dipertontonkan kepadanya. Akibatnya, sopir bus tersebut berurusan dengan pihak berwajib.
Sebab, calon suami Tari yang merupakan oknum tentara tersebut berang hingga melaporkan kasus itu ke Mapolsek Patumbak. Sopir Bus Serbaguna jurusan Amplas-Pematang Siantar tersebut kini menanggung akibat perbuatannya di balik jeruji besi.
“Sudah gila kau, nggak pakai otak. Ini colon istriku, berani kali kau lecehkan,” kecam oknum tentara yang disebut-sebut bertugas di Yon Armed, kemarin.
Dalam laporannya, Yani menuturkan aksi pelecehan itu dilakukan tersangka saat mereka berpapasan di toilet sebuah warung di kawasan simpang Amplas Medan.
Saat itu, Jones tengah membuang air kecil secara sembarang. Begitu melihat korban yang sedang melintas, tersangka malah menunjukkan ‘gacoknya’ ke calon istri tentara tersebut.
“Pertama kali ditegurnya aku pak. ‘Woy katanya, diam aja aku’. Dipanggilnya lagi. ‘Woy’ katanya. ku lihat pas menoleh ke belakang dibukanya celana ditunjukkan anunya. Menjeritlah aku, barulah tahu semua orang, termasuk calon suamiku,” kesal wanita warga Jalan Persatuan, Patumbak, Deliserdang tersebut. “Dah tua tidak tahu diri ini pak,” ketus korban.
Sementara, Jones kepada petugas membantah tuduhan korban. Warga Desa Tanah Tinggi, Air Putih, Kabupaten Batu Bara berkilah tidak mungkin berbuat senonoh kepada korban, apalagi memang mengenal pacarnya, oknum tentara bermarga Purba.
“Tidak mungkin sengaja aku perlihatkan kemaluan ku ini pak. Kakak itu yang terlihat ketika saya buang air kecil. Mana berani saya pak berbuat begitu, matilah saya dibuat bang Purba,” kilahnya.
Usai pemeriksaan petugas SPK Polsek Patumbak, kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai secara kekeluargaan mencabut laporan Tari. Tersangka sempat menanggis saat meninggalkan Mapolsek Patumbak.
“Ngak mungkin aku kayak gitu bang,” ketus Jones kepada Purba.
Sementara, SPKT Polsek Patumbak yang menerima pengaduan korban mengaku pengakuan korban tidak berdasar. “Mereka berdami dan saling memaafkan,” ujar petugas Polsek Patumbak. (red)