Pekanbaru (Pewarta.co)-Raja Gunung Sahilan, Paduka yang Dipertuan Agung HTM Nizar, didampingi sejumlah datuk, melukakan kunjungan balasan ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Kota Pekanbaru, Senin (5/9/2020).
Rombongan disambut pimpinan LAMR antara lain Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) Datuk Seri HR Marjohan Yusuf dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil. Pertemuan yang dipandu Sekretaris Umum MKA, Datuk Alang Rizal, terlihat sangat akrab.
Baik Datuk Seri Marjohan maupun Taufik, mengaku sangat gembira atas kunjungan itu. Sebab bagaimanapun kunjungan itu bermilai silaturahim, sesuatu yang amat dianjurkan dalam. Islam yang menjadi dasar nilai Melayu. Berbagai pengalaman di antara keduanya dapat saling mengisi untuk pencapaian ke depan.
Bagi LAMR sendiri, Kerajaan Gunung Sahilan, menempati posisi penting. Sebab, unsur kerajaan ini ikut mendirikan LAMR tahun 1970. Selain itu, Kerajaan Gunung Sahilan merupakan satu dari kerajaan di Riau yang masih dipegang oleh zuriat raja sebelumnya dan ditabalkan.
Paduka Yang Dipertuan Agung HTM Nizar, mengatakan, pihaknya memerlukan LAMR dalam menyuarakan keberadaan kerajaan tersebut ke tengah khalayak. Hal ini antara lain berkaitan dengan hak-hak kerajaan dan masyarakatnya dalam kehidupan bernegara secara patut.
Dikatakannya, kerajaan hampir tak punya apa-apa lagi, sehingga untuk membuat pagar istana saja tidak bisa. “Kenyataan seperti ini tentu tidak bisa dibiarksn terus kalau kita tidak mau peninggalan leluhur kita itu punah, ” kata Nizar.
Datuk Seri Taufik mengatakan, pihaknya prihatin dengan kenyataan tersebut. Oleh karena itu LAMR berusaha memenuhi harapan raja terlepas dari bagaimana hasilnya. Sebab, Kerajaan Gunung Sahilan adalah satu sumber adat Melayu Riau yang harus dijaga dan dipelihara. (red)