Rumbio Jaya (Pewarta.co)-Kabupaten Kampar merupakan negeri yang agamis dan memegang teguh kehidupan adat istiadat, Kampar dibangun dengan dasar dan pijakan agama dan adat istiadat yang sampai saat ini masih dipegang erat di tengah – tengah masyarakat, adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan kitabullah inilah yang mendasari kehidupan masyarakat, untuk mari kita terapkan di dalam kehidupan sehari hari, ini sebagai bentuk pelestarian adat istiadat.
Demikian dikatakan Pj Bupati Kampar, Kamsol saat menghadiri Gebyar Muharram dan halalbihalal Persukuan Domo Kenegerian Rumbio yang diadakan di lapangan bola kaki Desa Pulau Payung, Kecamatan Rumbio Jaya, Minggu, (28/8/2022).
Pada kesempatan tersebut dilakukan juga penyerahan secara simbolis bantuan dan sumbangan dari Wakapolri Komjen Pol Gatot Edi Pramono yang membantu sebanyak 3000 Al-Quran dan sumbangan kepada anak yatim.
Pj Bupati Kampar bersama rombongan juga berkesempatan melaksanakan shalat Zuhur berjamaah di Mesjid bersejarah, Masjid Jami’ kenegerian Rumbio, Desa Pulau Payung.
“Alhamdulilah pagi ini kita dapat berkumpul dengan Ninik Mamak dan anak kemanakan Persukuan Domo Kenegerian Rumbio. Ini rahmat bagi kita semua, menjadi wadah untuk bersatu, bersinergi dan jalinan yang lebih erat lagi, kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Adat istiadat di Kabupaten Kampar menjadi landasan dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, ada berbagai suku dan ras banyak yang dapat kita catat untuk dapat kita lestarikan hingga ke anak cucu,” katanya.
Selain itu, hukum adat memegang peran penting dalam mewujudkan ketenteraman di samping sistem hukum yang saat ini diterapkan indonesia. Hukum adat akan kita bukukan dan buatkan tertulis yang dapat dijadikan dasar hukum yang kuat dalam memberikan solusi persoalan yang dialami ninik mamak, anak kemanakan maupun Persukuan.
Kita miliki keistimewaan dan kekhasan yang tidak dimiliki orang lain. Adat istiadat belum tertulis dan kita rumuskan yang legal dan di terima menjadi hukum yang kuat dan verbal.
“Kekuatan Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajoghangan ini sangat luar biasa, ada persoalan yang ada di dalam adat, jika sinergitas ini dibangun kita yakin Kampar makin maju dan solid dalam memberdayakan ekonomi masyarakat untuk anak kemanakan, melalui peluang ekonomi yang ada, kembangkan Bumdes, agar Ninik Mamak dapat mengambil peran ini. Lembaga Adat Kampar menjadi wadah bagi perumusan – perumusan dalam menegakkan adat di Kampar yang berlandaskan syara’, syara’ bersendikan kitabullah, mari Kita wujudkan Kampar sebagai negeri serambi mekkah Riau,” kata Kamsol.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili Staf Ahli Gubernur Yurnalis Basri, menyampaikan kegiatan ini luar biasa, salah satu nilai adat menjadikan ajang silaturrahmi sehingga ninik mamak dapat kenal lebih jauh dengan anak kemanakan maupun antar anak kemanakan.
Sementara itu Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal menyampaikan jaga persatuan dan kekompakan di dalam masyarakat, jika bersatu semua dapat kita capai.
menanggapi aspirasi terkait pembangunan infrastruktur terutama jembatan Rumbio yang masih terbengkalai, ini merupakan pembangunan dari Pusat, Sementara tergerusnya tapak jembatan Jembatan gantung Rumbio merupakan wewenang Provinsi Provinsi Riau dan Balai wilayah Sungai (BWS) Sumatera III, kita akan komunikasikan dengan pihak terkait ini.
“Semoga acara ini memberikan semangat bagi kita untuk menjadikan Muharram lebih baik dimasa datang dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” kata Faisal.
Sementara itu Edi Susanto, Datuok Godang pucuk adat Persukuan Domo Kenegerian Rumbio dalam sambutannya menyampikan Kenegerian Rumbio ada di dua kecamatan yakni Kampar dan Rumbio Jaya dan di 12 Desa.
“Ada Sepuluh Persukuan di Kenegerian Rumbio Jaya dan
Domo meruapakan Persukuan yang terbesar dengan 27 perangkat ninik mamak. Harapan kami bapak Bupati selaku payung panji adat di Kabupaten Kampar dapat memberikan perhatian, bimbingan terhadap kami, semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi perhatian termasuk aspirasi dan berbagai persoalan yang dihadapi oleh ninik mamak di Kabupaten Kampar khususnya Kenegerian Rumbio,” kata Edi Susanto.
Persukuan Domo Kenegerian Rumbio memiliki aset seluas 15 ha kebun sawit yang mana hasilnya dimanfaatkan untuk anak kemanakan yang ekonominya susah.
“Kami juga telah membantu sebanyak 380 anak yatim, korban kebakaran dan pembangunan rumah janda,” tambah Edi Susanto lagi.
Ketua Masyarakat Kampar di Jakarta Munasir menyampikan banyak yang hadir dalam kegiatan ini.
“Mulai dari jakarta hingga dari Malaysia, kami sangat mengapresiasi dan Sukseskan kegiatan. Bangkitkan Ekonomi masyarakat melalui peternakan sapi dan ayam dukung program pemerintah Kabupaten Kampar,” kata Munasir. (J/red)