Langkat (Pewart.co)- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak seluruh masyarakat Langkat dan lainnya untuk berdoa kepada Allah SWT, agar Provinsi Sumut, khususnya Kabupaten Langkat lebih maju dan bermartabat. Karena kekuatan doa merupakan jalan utama keberhasilan, diiringi ikhtiar (usaha) dalam membangun Sumut.
Hal ini disampaikannya saat Tablig Akbar memperingati Tahun Baru Islam 1444 H di Masjid Raya Pangkalan Berandan, Jalan Masjid, Kecamatan Babalan, Langkat Rabu (10/8/2022).
Hadir di antaranya Plt Bupati Langkat Syah Afandin, Ustaz Irfan Yusuf, OPD Sumut, Alim Ulama, Tuan Guru, MUI Langkat dan ribuan jemaah Masjid Raya Pangkalan Berandan.
“Di sini saya minta masyarakat untuk mendoakan Sumut agar lebih maju dan bermartabat khususnya Kabupaten Langkat, karena kekuatan doa sangat dahsyat,” ucap Edy Rahmayadi.
Kekuatan doa ini, menurut Edy Rahmayadi, pernah diteliti oleh seorang ilmuan asal Jepang bernama Masaru Emoto, yang bermula dari rasa penasarannya melihat kaum muslimin yang mendoakan air untuk pengobatan. Emoto sendiri diketahui seorang atheis yang tidak percaya dengan adanya Tuhan.
Dari situ, Emoto kemudian melakukaan penelitian dengan mengumpulkan air dari cawan berbeda dan meminta pemuka agama Islam untuk mendoakan air tersebut, lalu Emoto mendinginkan air yang didoakan dan tidak didoakan di lemari es.
“Lalu dilihat dari mikroscop ada keajaiban yang terjadi air tersebut berkristal, berbeda sebelum didoakan. Dari penemuan itu ia kemudian memeluk Islam. Dari sini dapat kita petik pelajaran bahwa kekuatan doa tersebut sangat dahsyat,” katanya.
Selain kekuatan doa, Edy Rahmayadi juga meminta masyarakat untuk saling mengasihi antarsesama, saling tolong menolong, bersatu dalam keberagaman dan lainnya. “Karena Langkat ini Negeri Bertuah dimana banyak lahir dari sini para ulama. Ayo mulai dari sini, kita mulai saling memperbaiki diri dan kualitas hidup dengan saling menyangi antarsesama dan saling mendoakan,” katanya.
Sementara itu, Ustaz Irfan Yusuf dalam tausiahnya juga mengangkat tema pentingnya Hablum Minanas (hubungan dengan manusia) karena manusia adalah bersaudara, yang bersumber satu dari Adam AS dan Hawa yang bertempat semula di surga.
“Awal manusia terbuat dari unsur tanah yakni Nabi Adam yang kemudian diciptakan wanita yakni Hawa dari tulang rusuk Adam dan ditempatkan di Surga. Karena dosa pertama dilakukan Adam dan Hawa dengan mendekati dan memakan pohon khuldi, kemudian dicampakkan ke Bumi ini. Adam di turunkan di Himalaya dan Hawa di Jeddah, berpisah selama 200 tahun kemudian bertemu di Jabal Nur,” katanya.
Menurut Irfan, dari sini diketahui bahwa manusia itu aslinya adalah penduduk surga, dan akan kembali ke surga, berpulang ketempat asalnya. Namun sebelum ke sana, manusia beriman akan mengalami beberapa ujian dan cobaan di bumi ini, di antaranya harus diperhatikan hubungan dengan sesama, yakni saling menyayangi antarsesama.
“Perbedaan jangan diperbesar dan jangan terpecah belah. Jadilah orang yang selalu mendamaikan antarsesama,” katanya.
Di akhir tausiahnya, Irfan mengingatkan, manusia beriman untuk kembali berpulang harus mempersiapkan bekal dengan seluruhnya menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. “Saya juga meminta seluruh masyarakat untuk mendoakan pemimpin kita Pak Edy Rahmayadi untuk tetap sehat, amanah dan menjadi pemimpin yang diridhai Allah,” ujarnya. (ril)