Padangsidimpuan (Pewarta.co)-Walikota Padangsidempuan Irsan Efendi Nasution, didampingi Asisten Perekonomian Rahuddin Harahap bersama Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Perijinan dan Kepala Bagian Perekonomian Kota Padangsidempuan Terima Audiensi Sales Branch Manager Rayon III Sibolga, Dany Sanjaya Putra, di ruang kerja Walikota Padang Sidempuan, Selasa (2/8/2022).
Kunjungan tersebut terkait rencana pemerintah dalam mengendalikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis solar, bio solar dan pertalite.
Dalam kesempatan itu, Dani Sanjaya selaku sales branch manager rayon III Sibolga menjelaskan bahwasanya BBM solar dan pertalite secara jumlah ditetapkan oleh pemerintah melalu BPH Migas dan Pertamina hanya sebagai operator untuk mendistribusikan BBM bersubsidi sesuai dengan jumlah yang ditetapkan pemerintah.
“Untuk wilayah Kota Padangsidempuan kuota dari pemerintah untuk solar sebesar 28.000.782 L sedangkan untuk pertalite kuotanya sebesar 29.950.000 L. dan realisasinya sampai dengan 30 Juni 2022 untuk solar 15.000.296 L yang sudah disalurkan atau over sekitar 7% dari kuota “year to date” sedangkan untuk pertalite kita sudah salurkan sebanyak 17.000.834 L dan over 20% untuk Kota Padang Sidempuan,” jelasnya.
Jadi, katanya, tujuan program ini dibuat pemerintah untuk memastikan subsidi yang diberikan pemerintah tepat sasaran.
Seterusnya untuk konsumen roda 4, 6 atau lebih dan konsumen dengan surat rekomendasi sperri nelayan, petani dan usaha mikro, wajib mendaftarkan kendaraan atau usahanya di website subsiditepat.mypertamina.id kemudian meng-upload dokumen dan jati diri yang nantinya akan diterbitkan kode bar untuk digunakan membeli BBM bersubsidi.
Sedangkan untuk mobil pribadi ber pelat hitam dan kuning sampai saat ini belum ada pembatasan oleh BPH Migas dan bisa mendaftarkan kendaraannya, untuk mobil berpelat merah hannya untuk layanan umum seperti, ambulan, pemadam, truk sampah dan mobil jenazah.
Menanggapi hal tersebut Walikota Padangsidempuan Irsan Efendi Nasution menyambut baik dan mendukung program pemerintah untuk BBM bersubsidi tepat sasaran.
“Terkait over kuota konsumsi di Padangsidempuan, Walikota mengatakan penyebabnya bisa jadi karena adanya fluktuasi harga yang menyebabkan adanya migrasi dari BBM non subsidi ke BBM bersubsidi, kemudiaan mengingat Kota Padang Sidempuan merupakan pusat kegiatan untuk wilayah Tabagsel, dan juga merupakan kota lintasan, menurutnya rasional bila kendaraan yang melintas, mengisi BBM di Padangsidempuan, dan juga memang karena konsumsi di Kota Padang Sidempuan meningkat,” jelas Walikota.
Oleh karena itu, Walikota meminta agar kuota BBM bersubsidi ke Padangsidempuan ditambah, dan meminta Kepala Bagian Perekonomian untuk mengirimkan surat permintaan penambahan kebutuhan BBM bersubsidi ke BPH Migas.
“arena saya melihat dalam beberapa minggu terkhir ini, atau mngkin karena suplay dari pertamina terganggu yang mengakibatkan terjadi antrian dimana-mana” ucap Walikota.(Rts)