Medan (Pewarta.co)-Sebanyak empat remaja yang merupakan komplotan genk motor berhasil dibekuk Tim Serse Polsekta Medan Timur, dua di antaranya terpaksa ditembak karena berusaha melakukan perlawanan ketika hendak disergap.
Penangkapan tersebut langsung dipimpin Kapolsekta Medan Timur, Kompol Rona Bona Tambunan dan Kanit Reskrim, Iptu Jefry Simamora, Senin (6/12/2021).
Menurut informasi, penangkapan para pelaku berdasarkan tindak lanjut dari laporan korban dan viralnya aksi brutal para pelaku di media sosial.
Di mana dalam rekaman CCTV milik warga, aksi para pelaku terlihat memberhentikan sepeda motor yang hendak melintas.
Para pelaku pun membabi-buta menghujani pukulan dengan tongkat baseball, gergaji dan parang kepada para korban.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Cemara pada Kamis (25/12/2021).
Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan didampingi Kanit Reskrim, Iptu Jefry Simamora, SH mengatakan, penangkapan para tersangka berdasarkan laporan dari korban.
Namun ketika hendak disergap, dua dari empat pelaku berusaha melakukan perlawanan dan melarikan diri.
“Meskipun sudah diberikan tembakan peringatan, tapi kedua pelaku tidak juga mengindahkannya. Sehingga dengan terpaksa petugas menembak bagian kakinya masing-masing,” ujar Rona Bona.
Keempat tersangka adalah Agung Wira Andika (21), Ferdinan Hutagaol (19), DIM (17) dan RFY (16).
Diungkapkan Rona, para pelaku beraksi dengan menakuti korban, lalu menghujani dengan pukulan dan mengambil sepeda motor korban.
“Mereka (para tersangka) ini pawai dengan jumlah 50 orang. Lalu melihat korban dan beraksi memukuli dan mengambil sepeda motor korban. Sementara itu untuk mempertahankan sepeda motor, korban berusaha memeluk namun gagal dan dibawa para pelaku,” ucapnya.
Sedangkan, untuk penadahnya, polisi masih melakukan pemburuan. Sementara barang bukti yang disita berupa tongkat baseball, gergaji besi dan parang.
“Untuk penadah masih kita dalami. Untuk korban sendiri mengalami luka tusukan hingga mendapat 7 jahitan di bagian belakang tubuhnya,” tambahnya.
Untuk itu, Kapolsek Medan Timur mengimbau agar para orang tua lebih berperan aktif mengawasi anak-anaknya.
“Saya berharap kejadian ini jadi pelajaran buat kita. Kemudian saya berpesan untuk orang tua dari pelajar-pelajar kita, mari sama sama memperhatikan anak anaknya. Karena ini tergabung dengan grup-grup yang membahayakan keamanan ketertiban,” bebernya.(red)