Jakarta (Pewarta.co)-Setelah melalui serangkaian tahapan dalam kegiatan kompetisi Jaringan Pencegahan Korupsi (JAGA) Data Challenge (JDC) dan Desain Maskot JAGA, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan pemenang kompetisi JDC yang meliputi dua kategori peserta mahasiswa dan umum, serta pemenang terbaik dan favorit kompetisi Desain Maskot JAGA.
Pemenang JDC kategori mahasiswa, juara pertama diraih oleh PVDv2 – Politeknik Statistika STIS. Juara kedua diraih Pitch Pine – Universitas Indonesia, dan juara ketiga Equilibrium – Universitas Gadjah Mada.
Sedangkan, kategori umum dimenangkan oleh juara pertama Anak Ayam. Juara kedua diraih Serta Mulia 23th, dan juara ketiga diraih Gato.
Sementara itu, juara Desain Maskot JAGA terbaik diraih Mr. Tups – Udinkarno, dan
Maskot terfavorit oleh Rotasi – I Wayan Prima Cipta Fristara.
Tercatat total 362 tim peserta lomba JDC dan 462 orang peserta lomba Desain Maskot JAGA dari berbagai profesi, institusi, dan daerah berpartisipasi pada kompetisi ini.
Selama proses lomba, KPK juga menggelar rangkaian kegiatan diskusi serial, penjurian dan shortlisting, mentoring finalis, hingga grand final.
Para mentor yang turut mendampingi peserta finalis JDC 2021 berasal dari IYKRA, Data Science Indonesia, Shift Academy, The PRAKARSA, The SMERU Research Institute, dan KATADATA Indonesia.
Sedangkan, para juri yang terlibat, yaitu perwakilan dari Jabar Digital Service, Google Indonesia, KATADATA, Data Science Indonesia, Algoritma, Badan Pusat Statistik, dan KPK.
KPK pada 22 September hingga 25 November 2021 menggelar kompetisi JDC dan Desain Maskot JAGA untuk mengajak masyarakat memanfaatkan data pelayanan publik sebagai upaya pencegahan korupsi.
Melalui kegiatan ini KPK berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat tentang pengolahan data pelayanan publik, sehingga menjadi informasi penting dalam upaya pencegahan ataupun deteksi dini korupsi dengan memanfaatkan situs dan aplikasi JAGA KPK.
JAGA adalah sebuah platform digital berbasis mobile yang diinisiasi oleh KPK bekerja sama dengan kementerian dan lembaga. Platform tersebut menyajikan data seputar informasi pelayanan publik dengan lima menu utama, yaitu sektor pendidikan, desa, kesehatan, perizinan, dan penanganan Covid-19. Dengan lima menu ini, masyarakat dapat mengakses informasi sekaligus menyampaikan keluhan terkait pelayanan publik tersebut.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016 sampai dengan saat ini, JAGA telah mengumpulkan lebih dari 400.000 profil sekolah dan informasi lainnya di bidang pendidikan.
“Selain itu, juga terdapat 13.000 profil rumah sakit dan puskesmas, serta 74.000 profil desa di seluruh Indonesia. Untuk mengakses JAGA, masyarakat dapat mengunduhnya pada Play Store dan App Store atau melalui situs JAGA.ID,” kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding. (ril)