Batubara (Pewarta.co)-Polres Batubara, melaksanakan Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Operasi Patuh Toba 2021, pada Senin, 20 September 2021 sekira pukul 08.00 WIB di Lapangan Apel Polres Batubara.
Apel gelar pasukan dipimpin langsung Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis dengan perwira apel AKP Eridal Fitra, dan komandan apel Ipda Elon Sitinjak.
Apel gelar pasukan juga diikuti oleh Bupati Batubara diwakili oleh Asisten I Russian Heri, Dandim 0208/As dalam hal ini diwakili oleh Danramil Lima Puluh Kapten Inf N Panjaitan, Danyon 126/KC Letkol Inf Dwi Widodo, para Kabag Polres Batubara, Dan Sub Den Pom Asahan Kapten CPM Zulkifli.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra S dalam amanatnya yang disampaikan melalui Kapolres Batubara mengatakan Operasi Patuh Toba 2021 akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 20 September 2021 sampai 03 Oktober 2021 dengan melibatkan personel Polda Sumut sebanyak 1.295 dengan perincian 100 personil dari Satgas Polda dan 1.195 dari Satgas Kewilayahan.
“Sesuai Telegram Kapolri nomor : ST/855/IX/OPS.1.3/2021 tanggal 15 September 2021 tentang cara bertindak pada Operasi Kepolisian Kewilayahan “Patuh – 2021″ yaitu 100% tindakan simpatik humanis kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan kepada Polri dlm upaya penanggulangan Covid 19,” kata Kapolda Sumut dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapolres Batubara.
Lanjut dikatakan, berikan edukasi prokes dan tertib berlalu lintas kepada masyarakat melalui kegiatan sosial, pembagian masker dan pemasangan stiker yg mengajak masyarakat agar memakai masker.
“Laksanakan kegiatan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk menciptakan rasa simpati kepada Polri serta laksanakan kegiatan penyuluhan tentang penerapan prokes dan cara aman dalam berlalu lintas kepada masyarakat,” ujarnya.
Kapolda Sumut dalam amanatnya, agar tidak melaksanakan razia maupun memeriksa surat-surat kendaraan bermotor ataupun tindakan lainnya yang membuat masyarakat menjadi tidak simpatik.
“Laksanakan razia maupun memeriksa surat-surat kendaraan bermotor ataupun tindakan lainnya yang membuat masyarakat menjadi tidak simpatik,” pungkasnya. (Dedi)