Medan (Pewarta.co) Masyarakat yang bermukim di Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan mengharapkan adanya perbaikan kondisi lapangan di Jalan Kemenyan Raya. Selain itu, warga juga mengeluhkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang hingga kini tidak ada dana masuk ke rekening anak mereka.
Masalah lapangan dan KIP ini merupakan sebagian dari aspirasi warga yang terungkap pada acara Reses III Tahun Sidang Ke II Tahun Anggaran 2021 Anggota DPRD Kota Medan, Johannes Haratua Hutagalung S.Sos di Jalan Kemenyan Raya Lingkungan 21 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (10/5/21).
Magdalena, warga Jalan Kemenyan Raya mengungkapkan warga di lingkungan itu sangat berharap lapangan yang sering mereka pergunakan untuk berolahraga dibenahi kondisinya, terutama dilengkapi sarana olahraga dan dipasang lampu agar terang di malam hari.
“Lapangan ini menjadi tempat warga beraktifitas, terutama kegiatan olahraga. Karenanya kami berharap dilengkapi sarana olahraga dan dipasang lampu sebagaimana layaknya lapangan yang dipakai masyarakat untuk beraktifitas,” kata Magdalena yang diaminkan warga lainnya pada acara yang dihadiri perwakilan OPD Pemko Medan, pihak Kelurahan Mangga serta aparat kepling dan ratusan masyarakat.
Menjawab harapan warga, pihak Kelurahan Mangga mengatakan untuk pemasangan lampu sudah diajukan kelurahan ke dinas terkait, namun belum ada jawaban. “Disinilah kita minta kepada Pak Johannes untuk menindaklanjuti pemasangan lampu ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan,” kata pegawai kelurahan tersebut.
“Sedangkan untuk penyediaan sarana olahraga bisa disediakan, tapi untuk kebersihan lapangan, bisa diagendakan gotong royong warga untuk membersihkannya,” sambungnya.
Terkait ini, anggota DPRD Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Johannes Hutagalung mengatakan akan segera meminta dinas terkait untuk memasang lampu di lapangan tersebut.
Di bagian lain kegiatan, warga Hernita br Tarigan mengeluhkan tidak adanya dana masuk ke rekening KIP anaknya, padahal KIP tersebut sudah didapat anaknya sejak SMA kelas 1, namun hingga kelas 2 saldonya masih nol.
Begitu juga dikeluhkan warga lainnya, Hutagalung yang mengungkapkan cucunya yang di sekolah dasar belum pernah ada masuk dana KIP, padahal sudah lama cucunya mendapat KIP.
Menjawab hal ini, Johannes Hutagalung mengatakan untuk KIP murid SMA itu ranahnya Dinas Pendidikan Sumut. Namun tetap johannes akan menindaklanjutinya ke dinas tersebut. “Kami nanti juga akan mendampingi warga ke sekolah untuk mempertanyakan masalah ini,” katanya.
Sedangka perwakilan Dinas Pendidikan Medan yang hadir mengatakan bila kartu dan no rekeningnya telah keluar namun belum ada saldonya, maka warga bisa berkoordinasi dengan pihak bank.
Dalam acara ini juga mencuat sejumlah aspirasi warga lainnya, seperti masalah infrastruktur, administrasi kependudukan dan kebutuhan air bersih.
Johannes Hutagalung yang duduk di Komisi II DPRD Medan mengatakan seluruh keluhan dan aspirasi dari warga tersebut akan segera ditindaklanjuti ke dinas dan instansi terkait. Namun, sambungnya, bila kedepannya masih ada permasalahan, warga bisa datang ke sekretariat Johannes Hutagalung di Jalan Pesantren untuk dicarikan solusinya. (Dik)