Medan (pewarta.co) – Diduga ditenggarai masalah keluarga, seorang pria yang diketahui bernama, Zulbakri alias Dol (44) warga Jalan HM. Yakub No 11, Pasar Belakang (Pasbel) Medan, nekat mengakhiri hidupnya.
Tak tanggung-tanggung, ayah 5 anak itu nekat menenggak racun serangga merk Baygon. Untuk memastikan nyawanya melayang, pria pekerja serabutan itu lalu melompat dengan menyebut ke dalam sumur. Kejadian itu dilakukan korban di rumah orangtuanya di Jalan Ngalengko, Lorong Saudara, Kecamatan Medan Perjuangan, pada Sabtu (25/11/2017) sekira pukul 07.00 wib.
Berdasarkan keterangan ibu kandung korban, Kamisah (70) dan adik korban, Devi maharani (40) mengatakan, bahwa pagi itu sebelum kejadian, sekira jam 06.30 wib, korban datang ke rumahnya dengan tingkah laku seperti orang kebingungan. Setengah jam kemudian, ibu korban ke kamar mandi dan mendapati korban menceburkan diri ke sumur rumahnya usai menenggak racun serangga.
Tak pelak, Kamsiah langsung histeris sambil meminta tolong. Mendengar jeritan itu, warga pun berdatangan. Mereka berusaha menyelamatkan nyawa Dol. Beberapa menit kemudian, Rudiansyah (44) warga sekitar yang dibantu dengan para tetangga disitu berhasil mengangkat tubuh korban dari dasar sumur sedalam sekitar 7 meter.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian Sektor Medan Timur yang langsung turun ke lokasi bersama dengan tim inafis Polrestabes Medan. Namun dengan pinta pihak keluarganya, jasad korban tak dibawa ke rumah sakit, lantaran sudah dipastikan meninggal dunia.
“Ya benar, korban bunuh diri dengan menceburkan diri ke dalam sumur rumah orgtuanya setelah terlebih dahulu menenggak racun serangga. Keluarga korban tidak bersedia dilakukan outopsi dan sudah menandatangani surat pernyataan tidak keberatan,” terang, Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Pasaribu, SH, SIK, MH didampingi Kanit Reskrimnya, Iptu Imade Yoga, SIK.
Dari ketarangan istri korban, Rosdiana (40) mengaku tak menyangka suaminya nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Namun dirinya mengakui bahwa akhir-akhir ini, suaminya itu sering merasa ketakutan dan seperti orang kebingungan.
Sementara itu, Miswardi (69) paman kandung korban mengakui bahwa kondisi korban memang dilanda problem keluarga.
“Yah, masalah keluargalah, termaksud masalah ekonomi. Kerjanya pun serabutan, anaknya 10, tapi tinggal 5 karena sudah meninggal,” kata, Miswardi, selaku paman korban yang mengaku tinggal dikawasan Krakatau Medan, sewaktu ditemui di rumah duka Jalan Ngalengko.
Dirinya juga menyebut, saat ini pihak keluarga sudah mengaku ikhlas dan akan langsung menguburkan jenazah keponakannya itu sore ini juga di TPU terdekat. “Yah, mau gimana lagi. Bentar lagi dikebumikan, masih menunggu abangnya dari Karimun, Kepulauan Riau,” sebutnya.
Dari amatan wartawan di lokasi, terlihat warga sekitar dan kerabat ramai mendatangi rumah duka guna melayat dan berbelasungkawa. (red)