Medan (pewarta.co) – PT PLN (Persero) kembali mendorong pengembangan sektor kepariwisataan di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, melalui peresmian pengoperasian fasilitas Pusat Informasi (Information Center) untuk wisatawan, di Desa Bawomataluo, Selasa (6/11/2018).Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto menyatakan PLN melalui Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut akan menjadikan Desa Mawomataluo sebagai destinasi pariwisata andalan di Nias.
“Melalui program PLN Peduli, PLN memberikan bantuan berupa pembangunan Information Center untuk turis dan penataan tampilan desa dengan membangun dan merapikan tempat penjemuran,” kata Wiluyo dalam keterangan tertulisnya diterima pewarta.co, Kamis (8/11/2018).
Dalam program ini, PLN secara simbolis juga menyerahkan bantuan senilai Rp265 juta yang diserahkan langsung oleh Wiluyo, didampingi General Manager PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto.
Wiluyo mengakui dirinya kagum dengan keindahan Desa Bawomataluo dan memiliki tarian sambutan yang luar biasa, tidak kalah dari Bali atau Toraja. Bahkan dia meyakini desa ini sangat berpotensi menjadi destinasi andalan nasional.
Karena itu dia berharap masyarakat bisa lebih berdaya dengan bantuan yang diberikan PLN. Mampu menampilkan beragam keindahan sehingga bisa menghadirkan lebih banyak turis ke Desa Bawomatoluo yang terletak di Kabupaten Nias Selatan tersebut.
Kepala Desa Bawo Mataluo, Hans Martin Wau mengatakan, masyarakat berterimakasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan. Menurut dia, fasilitas-fasilitas tersebut sudah ditunggu-tunggu masyarakat selama ini.
“Semenjak 3 bulan dibangunnya Information Center ini kemudian dimanfaatkan, turis yang datang semakin bertambah,” sebutnya.
Pada bulan pertama, kata Hans, kunjungan turis mencapai lebih dari 1.000 orang dan bulan berikutnya melonjak mencapai 1.700 wisatawan.
Bulan selanjutnya memang sempat mengalami penurunan menjadi 1.200 orang karena cuaca yang kurang baik.
“Sebelum ada Information Center ini, turis yang datang hanya sekitar 200 pengunjung per bulan. Atau sekitar 2.000 per tahun,” katanya.
Pada 18 September 2018, PLN juga telah memberikan dorongan untuk pengembangan wisata Nias, melalui program Bina Lingkungan ke Museum Pusaka Nias di Kota Gunung Sitoli.
Menurut General Manager PT PLN (Persero) UIW Sumut Feby Joko Priharto, ini menjadi dorongan untuk membantu mempersiapkan Museum Nias menjadi salah satu destinasi wisata di Pulau Nias yang ikonik.
Museum yang terletak di tepi pantai tersebut merupakan satu-satunya museum yang memiliki 6.000 artefak dan fauna endemik Nias. Selain itu, museum ini juga memiliki penginapan berkapasitas total 30 orang dengan bentuk rumah adat yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang lain berstandar hotel.
“Demi mendukung perkembangan Museum Nias, PLN melalui Bina Lingkungannya memberikan bantuan senilai Rp141.500.000,” ujarnya.
Nilai bantuan tersebut berupa perlengkapan elektronik yang diyakini dapat meningkatkan standar kualitas museum agar lebih mumpuni dalam operasional sehari-hari. Seperti CCTV dengan layar monitor 40 inchi, komputer dan laptop, handy talkie, juga alat-alat kebersihan lainnya.
Bukan itu saja. PLN juga akan memberikan pelatihan manajemen keuangan serta pemasaran untuk mempromosikan Museum Pusaka Nias sebagai salah satu destinasi wisata. Pelatihan ini juga sekaligus mendukung Museum Pusaka Nias dalam pengembangan seni tradisional dan budaya.
Wiluyo berharap masyarakat Nias bekerjasama dalam kegiatan pemeliharaan jaringan listrik, seperti perampalan pohon, agar aliran ke Desa Bawomataluo tetap terjaga.
“Kami bersama Bupati Nias, baru saja meresmikan transmisi 70KV, yang akan mengirimkan aliran listrik dari Gunung Sitoli, menuju Teluk Dalam dengan optima. Jadi, masyarakat Teluk Dalam, termasuk Desa Bawomataluo, akan mendapatkan aliran listrik yang lebih handal,” tuturnya. (gusti/red)