Medan (Pewarta.co)-Universitas Medan Area (UMA) bersama Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) mengajak generasi milineal untuk memamkmurkan Mesjid.
Ajakan tersebut disampaiakn saat menggelar zikir, salat tahajud dan doa bersama, Jumat (28/9/2018).
Kegiatan ini berlangsung hingga hari Sabtu 29/9/2018 dini hari di Mesjid At Taqwa Kampus I, Jalan Kolam, Medan Estate.
“Kegiatan yang rutin dilaksanakan ini menunjukkan komitmen UMA untuk bisa meningkatan kualitas diri dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya,” ungkap Wakil Rektor UMA Bidang Kerjasama Ir Zulheri Noer MP dalam sambutannya mewakili Rektor Prof Dr Dadan Ramdan M.Eng MSc.
Hadir pada kegiatan itu Ketua Pusat Islam UMA H Ismet Yunur LMP SDE, Dekan Fakultas Hukum Dr Rizkan Zulyadi SH, MH, dosen, pegawai dan sivitas akademika di lingkungan UMA, mahasiswa berasal dari UINSU, Unimed, UMA dan masyarakat sekitar kampus itu.
Zikir dan salat tahajud berjamaah itu juga diawali dengan pemberian tausiyah disampaikan penceramah yang juga motivator Fadli Sudiro, MSQ.
Menurut Zulheri Noer, rasa syukur bisa dilihat dengan bagaimana kita meramaikan masjid.
Untuk itu, kata dia, UMA mengajak mahasiswa memakmurkan Mesjid dengan melaksanakan salat berjamaah, bersilaturahim dan kegiatan islami lainnya di Mesjid.
“Banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan untuk memakmurkan masjid seperti pengajian, zikir dan tahajud dan kegiatan islami lainnya,” katanya.
Dia menilai di zaman ini, generasi milenial kalau tidak diberi perhatian bisa menjadi ancaman ke depan.
Diingatkannya, Mesjid At Taqwa UMA peduli membangun generasi milenial menjadi generasi taqwa yang qurani.
Dia meyakini UMA dengan Masjid At Taqwa sebagai pusat peradaban kampus dapat berkembang sebagai pusat generasi muda untuk membangun nilai-nilai persatuan dan persaudaraan berlandaskan keimanan.
Ketua Pusat Islam UMA H Ismet Yunur LMP SDE, mengatakan, kegiatan zikir, salat tahajud dan doa bersama merupakan agenda rutin kampus ini.
“Kegiatan kali ini tentang rasa persaudaraan dengan tema zikir merajut ukhuwah dan solidaritas sosial,” ujarnya.
Dijelaskannya, kegiatan ini masih berkaitan dengan momen tahun baru Hijriah yang dikenal dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Tahun baru Hijriah menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar (penduduk kota Madinah yang telah memeluk agama Islam), melahirkan masyarakat madani.
“Kita harus meneladani apa yang telah diperbuat Rasul, yakni bagaimana caranya mempersatukan umat Islam di Indonesia yang sudah mulai terkoyak persatuan dan kepedulian sosialnya,” ujarnya.
H Ismet menyebutkan ada lima hal yang harus diingat, yakni ingat Allah, menyebut Asma Allah, zikir salat, zikir baca quran, dan zikir tausiyah.
“Zikir salat menggunakan perasaan, sedangkan zikir tausiyah mengunakan pemikiran. Dalam kegiatan malam ini, bertemu kecerdasan IQ dan ESQ, yakni kecerdasan akal dan emosi. Tentu semua kecerdasan tak akan berguna kalau tidak membangun keimanan yang kokoh yang akan mendorong kita untuk taat beribadah,” sebutnya.
Menurutnya, ketaatan beribadah seperti salat akan membuat perasaan tentram.
Kalau hati sudah tentram, kata dia, maka pikiran pun akan cemerlang sehingga akan melahirkan tindakan-tindakan yang positif.
“Bila kita sudah melahirkan positive feeling, barulah lahir positive thingking,” ucapnya.
Tausyiah Ustad Fadli Sudiro
Pada kegiatan zikir dan salat tahajud berjamaah itu diawali dengan tausiyah disampaikan penceramah agama Fadli Sudiro MSQ.
Fadli menuturkan, membangun ukhuwah atau persaudaraan berdasarkan kesatuan iman merupakan hal penting dalam bentuk daya lekat sesama anggota masyarakat.
“Mengabaikan nilai-nilai kerjasama, rasa empati untuk saling menolong dan berbagi sesama sungguh sangat berbahaya dan dapat menghancurkan masa depan bangsa,” ucapnya.
Untuk itu, kata dia, membangun persatuan dalam kehidupan bangsa, umat Islam harus belajar melatih diri untuk saling memotivasi pada segenap kesempatan yang ada dimanapun tempatnya demi merajut nilai-nilai persatuan agar umat selamat dari perpecahan.
Dia melihat kegiatan yang dilakukan di Masjid At Taqwa UMA dalam rangka memeringati Tahun Baru Hijriah 1440 serta bermalam disitu dengan salat tahajud, zikir bersama sepanjang malam sampai salat subuh, merupakan suatu cara membangun dan melatih serta memperkuat rasa persatuan sesama sivitas akademika dan masyarakat sekitar kampus.
“Dengan kegiatan zikir dan salat tahajud berjamaah di masjid ini akan menjadikannya sebagai pusat peradaban bagi masyarakat kampus. Semoga niat mulia ini akan bersinergi menjadi ibadah utama dalam meperoleh hidayah Allah SWT,” harapnya. (gusti)