Medan (pewarta.co) – Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw menjadi pembicara dalam diskusi publik bertemakan Pemilih Cerdas Hasilkan Sumut Berkualitas di gedung Digital Library Universitas Negeri Medan (UNIMED), Rabu (14/03/18).
Bersama Paulus Waterpauw, hadir Thony Saut Situmorang wakil Ketua KPK, Benget Silitonga komisoner KPU Sumut, Prof Dr. Sawal Gultom MPd Rektor Universitas Negeri Medan sebagai nara sumber dan Rajamin Sirait moderator.
“Polri yang bertugas mengawal pengamanan Pilkada Sumut 2018 sudah membentuk operasi. Dan untuk Polda Sumut operasi tersebut dinamakan Operasi Mantap Praja Toba 2018 untuk mengawal dan mengamankan Pilkada Sumut 2018 sampai dengan selesai. ” ujar Paulus Waterpauw dalam pemaparannya seperti dihimpun pewarta.co.
Dalam kaitan itu, Waterpauw mengungkapkan, Polda Sumut telah menyiapkan belasan ribu personel untuk mengamankan Pilkada dalam Ops Mantap Praja 2018.
“Nantinya, 13.170 personil yang disiapkan untuk Ops mantap Praja Toba 2018 akan dikerahkan ke TPS-TPS dengan berbagai pola pengamanan, termasuk melaporkan segala kegiatan terkait pilkada serentak sebagai bahan evaluasi untuk pengamanan oleh polri,” ungkap alumnus Akpol tahun 1987 ini seraya menambahkan pihaknya juga meminta bantuan dari TNI untuk berpartisipasi dalam pengamanan yang bersifat on call.
Selain itu, orang nomor satu di Mapolda Sumut ini menerangkan bahwa kasus – kasus terkait pilkada yang sebelumnya pernah terjadi di daerah-daerah menjadi fokus bagi Polda Sumut bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
“Mengenai kasus di daerah yang sebelumnya pernah terjadi saat Pilkada tentunya akan menjadi fokus Polda Sumut dan bekerja sama dengan element pemerintahan terkait agar tidak terulang kembali,” terang mantan Wakil Kepala Badan Intelejen danKeamanan Mabes Polri ini.
Mantan Kapolda Papua ini juga menyoroti persoalan berita hoaks yang saat ini menyebar memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh sebab itu, Waterpauw meminta seluruh elemen masyarakat untuk membantu Polda Sumut dalam memerangi hoaks.
“Dari pengakuan enam orang tersangka yang telah diamankan karena menyebarkan berita hoaks dan isu berdimensi SARA, hoaks ini berawal dari iseng,” imbuhnya.
Begitupun, Waterpauw mengapresiasi masyarakat Sumut yang bisa hidup berdampingan kendati berbeda suku dan agama.
“Sumut merupakan contoh dari kebhinekaan yang ada Indonesia. Sebab, dengan berbagai macam perbedaan, namun masyarakat tetap hidup rukun berdampingan,” tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya rektor unimed menyampaikan dengan adanya kegiatan ini para peserta diskusi benar-benar dapat menjadi cerdas dalam memilih untuk Sumatera Utara yang lebih baik kedepannya, apalagi saat ini maraknya korupsi oleh kepala daerah yang sudah terpilih.
“Mari lebih cerdas dalam memilih untuk Sumut yang lebih berkualitas kedepannya,” ajak rektor.
Pantauan di arena diskusi, tampak hadir Dir Pam Obvit, Karo Ops, Dir Intel, Kabid Humas Polda Sumut dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi mendampingi Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw. (red)